SRPB Jatim Bantu Dapur Umum Banjir Waru

Hujan yang melanda Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo selama dua hari, Senin-Selasa, 5-6 Februari 2024, membuat Sungai Buntung di kawasan Waru meluap.

SRPB Jatim Bantu Dapur Umum Banjir Waru
Dapur umum untuk korban banjir Waru, Sidoarjo.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net – Hujan yang melanda Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo selama dua hari, Senin-Selasa, 5-6 Februari 2024, membuat Sungai Buntung di kawasan Waru meluap.

Untuk mengurangi beban warga yang terdampak banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajak para relawan mendirikan dapur umum. Dapur umum tersebut didirikan di di kawasan Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina), Kompleks BPBD Jatim, Jalan Letjen S Parman 55, Waru, Sidoarjo.

Desa yang terdampak banjir di antaranya Desa Waru, Bungurasih, Sawotratap, Pepelegi, Kedungrejo, dan sejumlah desa lain.  Bahkan di Desa Waru, permukiman di 15 RW dan 49 RT tergenang banjir.

Sekber Relawan Penangulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur ikut membantu menurunkan beberapa organisasi mitranya. Mereka menerjukan beberapa relawan untuk respon terhadap banjir di Waru ini.

“Secara umum respon kawan-kawan relawan cukup cepat. Bahkan sebelum Subuh tadi pagi sudah ada yang datang ikut membantu di dapur umum maupun distribusi makanan,” kata Koordinator SRPB Jatim Rachmad Subekti Kimiawan di lokasi, Kamis (8/2).

Terdata yang ikut membantu dapur umum di antaranya Mapaus-SAR, Jalur Bebas Rintangan Kabut (Jabrik), BP 13.28 Pramuka Pamekasan, YDSF, Laznas Nurul Hayat,  LMI, Pandu Persada, Relawan Rumah Zakat Surabaya, Komunitas Bolang Indonesia, MRI Surabaya, DPBA, VOH Jatim,  U-Forty Indonesia, RPBI, DPD Rentan Jatim,  dan Lintas Ambulance Indonesia Korwil Sidoarjo.

Mereka turut membantu dapur umum yang ditangani Tagana Dinas Sosial Jawa Timur. Sebanyak 7.500 bungkus nasi dibuat untuk sarapan pagi para penyintas banjir. Bahkan mereka juga ada yang mengungsi di Masjid Al-Matin milik BPBD Jatim. Masjid ini  disulap menjadi tempat pengungsian.

Siang harinya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak didampingi Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, meninjau dapur umum dan para penyintas yang berada di Kompleks BPBD Jatim.

“Terima kasih kepada BPBD Jatim, Dinas Sosial Jatim, Dinas Kesehatan Jatim, instansi lainnya, serta para relawan yang tanggap memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir,” ungkap Emil Elestianto Dardak.

Menurutnya, banjir besar ini akibat curah hujan yang sangat tinggi dan air laut pasang. Ditambah lagi adanya enceng gondok yang menyumbat aliran di Kali Buntung. “Informasi dari PU (Dinas Pekerjaan Umum) panjangnya sampai 7 kilometer,” imbuh Emil.

Untuk itu, pihaknya akan sesegera mungkin menormalisasi Kali Buntung dengan bantuan Dinas Pekerjaan Umum. Diperkirakan, pembersihan Kali Buntung dari enceng gondok dan sampah lainnya memakan waktu 2-3 minggu.  

Emil Dardak juga sempat bercanda dengan anak-anak yang mendapat layanan dukungan psikososial (LDP) dari Dinas Sosial Jatim. Ia memuji langkah ini untuk memberikan hiburan kepada anak-anak. Emil juga memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir secara simbolis.(rd)