Terjunkan 95 Petugas di 8 Pasar Hewan

Ada sekitar 95 personel petugas dari Dinas KPP Jember masih bersiaga di 8 pasar pasar hewan yang tersebar di kabupaten Jember.

Terjunkan 95 Petugas di 8 Pasar Hewan
Hewan ternak disalah satu kandang milik warga.

Jember, HB.net - Puluhan petugas telah diterjunkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KPP) Jember, guna mencegah penyebaran virus Apthtae Epizooticae atau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ada sekitar 95 personel petugas dari Dinas KPP Jember masih bersiaga di 8 pasar pasar hewan yang tersebar di kabupaten Jember. Diantaranya yaitu, pasar hewan Kalisat, Mayang, Ambulu, Tempurejo, Ajung, Rambipuji, Kencong, dan Sumberbaru. Mereka bertugas pada jam-jam operasional pasar hewan.

Kepala Dinas KPP, Andi Prastowo, menjelaskan mengenai ciri-ciri pada sapi yang dihinggapi virus PMK inI. Secara umum, sapi yang sedang dijangkiti virus ini dapat dilihat langsung pada ciri fisiknya.

Diantaranya, sapi tidak mau makan dan pangkal kakinya terlihat pecah- pecah. Diiringi dengan gusi dan lidah sapi mengalami luka seperti sariawan, sehingga mulut mengeluarkan buih dan liur yang berlebih. Selain itu, sapi yang terserang PMK ini juga mengalami kenaikan suhu tubuh yang cukup signifikan.

"Awal mula yang jelas, sapi demam tinggi, kalau dites suhunya bisa 40 derajat dan lebih. Untuk jember uji labnya ke Malang," terang Andi.

Disayangkan, uji lab untuk memastikan PMK ini, Jember masih harus ke Malang. Kendati demikian, Andi menegaskan, bahwa jika sapi yang terpapar PMK tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian sapi tersebut.

Sehingga, Andi menghimbau agar masyarakat segera melapor pada petugas Dinas KPP Jember yang bersiaga di pasar hewan, apabila mendapati sapi yang memiliki ciri terjangkit PMK. "Kalau ada yang terindikasi segera melapor, agar segera ditangani,” pungkasnya. (yud/bil/diy)