Walikota Probolinggo dan Forpimda Jalani Skrining, Pasca Kedatangan 1.480 Vaksin Sinovac

Tak luput dari skrining adalah Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin dan sejumlah Forpimda. Selain pejabat, nantinya yang pertama menerima vaksin adalah tenaga kesehatan atau nakes.

Walikota Probolinggo dan Forpimda Jalani Skrining, Pasca Kedatangan 1.480 Vaksin Sinovac
Walikota Habib Hadi saat jalani skrining vaksin Covid-19
Walikota Probolinggo dan Forpimda Jalani Skrining, Pasca Kedatangan 1.480 Vaksin Sinovac

PROBOLINGGO, HARIANBANGSA.net - Setelah kedatangan vaksin Sinovac sebanyak 1.480 dial atau bok Sinovak diterima Pemkot Probolinggo. Saat ini, sejumlah pejabat publik di Kota Probolinggo langsung menjalani skrining Kesehatan untuk dilakukan vaksinasi.

Tak luput dari skrining itu adalah Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin dan sejumlah Forpimda. Selain pejabat, nantinya yang pertama menerima vaksin adalah tenaga kesehatan atau nakes.

Skrining untuk para pejabat ini dilaksanakan di ruang kerja Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh. Di beberapa meja petugas dan peralatan sudah siap diantaranya mengukur tensi darah, nadi, denyut jantung, pemeriksaan darah lengkap, pengecekan antibody dan pemeriksaan anamnese (pemeriksaan yang dilakukan wawancara kepada pasien).

Selain Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, beberapa pejabat nampak menjalani skrining seperti Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Ketua PD Muhammadiyah Masyfuk, Pendeta. Lalu datang Ketua DPRD Abdul Mujib dan tak lama kemudian Ketua Pengadilan Negeri Darwanto.

“Ya, pemimpin dan pemuka agama yang ada di Kota Probolinggo ini menjalani runtutan sebelum dilakukan vaksin yaitu skrining. Salah satunya ada pemeriksaan antibody, takutnya pernah terpapar tanpa disadari ternyata antibody tinggi jadi tidak perlu vaksin,” jelas Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah.

Saat menjalani skrining, tensi darah Wali Kota Habib Hadi dinyatakan sehat menunjukkan angka 146 per 80 dengan denyut nadi 98. “Mudah-mudahan memenuhi syarat vaksinasi. Kalau tidak memenuhi syarat maka menunggu saat yang tepat. Jadi, tidak asal-asalan harus ada screening untuk mengetahui kondisi kesehatan,” ungkap Habib Hadi.

Selain dirinya, forkopimda dan pemuka agama dirangkul untuk menjalani tahapan sebagai upaya meyakinkan ke masyarakat bahwa vaksin ini tidak berbahaya. 

“Vaksin ini kunci membentuk imun tubuh menghadapi virus COVID 19. Sama seperti kami, nakes juga sudah screening di puskesmas dan RSUD. Untuk masyarakat, vaksin ini aman tidak ada permasalahan,” tutur wali kota.

Ketua DPRD Abdul Mujib saat menjalani skrining menyatakan kesiapannya menerima vaksinasi sebagai contoh bahwa vaksin ini betul-betul aman dan tidak ada kendala apa-apa.

“Saya kira tidak perlu khawatir, tidak perlu takut dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sudah banyak tokoh yang lebih dahulu divaksin, Pak Presiden memberi contoh yang baik untuk rakyat,” katanya. (ndi/diy)