48 Warga Jatim Korban Gempa Sulbar Dijemput, Khofifah: Pemprov Bantu Sembako dan Uang Saku

Pemprov Jatim menjemput mereka dan memfasilitasi segala kebutuhan mereka selama kembali ke Jatim. Khofifah menyebut, mereka kembali karena masih trauma.

48 Warga Jatim Korban Gempa Sulbar Dijemput, Khofifah: Pemprov Bantu Sembako dan Uang Saku
Warga Jatim yang menjadi korban gempa di Sulawesi Barat difasilitasi Pemprov kembali ke daerah masing-masing karena masih trauma.

Malang, HB.net -  Sebanyak 48 warga Jawa Timur yang menjadi korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar), kembali ke Jatim, Kamis (21/1). Mereka berasal dari empat Kabupaten di Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, melalui akun instagramnya @khofifah.ip mengabarkan, mereka dipulangkan menggunakan pesawat C-130 Hercules di Lanud Abdurrahman Shaleh.

"Ada 48 warga Jatim yang merantau di Sulbar yang terdampak gempa, siang ini kembali dengan Hercules di Lanud Abdurrahman Shaleh Malang,"tulis Khofifah di akun instagramnya.

Pemprov Jatim menjemput mereka dan memfasilitasi segala kebutuhan mereka selama kembali ke Jatim. Khofifah menyebut, mereka kembali karena masih trauma.

"Rumah mereka rata rata rusak 50 persen. Pemprov Jatim menjemput mereka dengan memberi bantuan sembako, pakaian, uang saku dan mengantar ke daerah asal mereka,"tambah Khofifah.

Pemprov Jatim juga melakukan pemeriksaan swab antigen dengan hasil semua negatif. Total 48 warga Jatim tersebut, masing masing 38 orang asal Kabupaten Lamongan, 4 orang asal Kabupaten Gresik, 4 orang asal Kabupaten Tuban, dan 2 orang asal Kabupaten Lumajang.

Terpisah Kadinsos Jatim Alwi selaku koordinator penjemputan pengungsi mengungkapkan, selain bantuan sembako, sandang dan uang, para pengungsi juga difasilitasi kepulangan dengan bus milik Pemprov Jatim ke daerah masing-masing.

"Mereka akan diantar ke kantor dinsos daerahnya. Selanjutnya, mereka akan diantar petugas kabupaten ke desa masing-masing," ujarnya.

Sayib (49), pengungsi asal Mamuju kelahiran Lumajang mengaku sangat berterimakasih dengan bantuan yang diterima dari Pemprov Jatim.

Bersama sang istri, Nur Haidah (47) yang asli Mamuju, ia memutuskan pulang ke Lumajang karena kondisi rumahnya rusak parah, dan tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi.

"Kalau kondisi disana nanti sudah normal. Rencananya, kami akan kembali lagi. Sebetulnya, saat proses penantian ini, kami berharap adanya bantuan pemerintah. Tapi ini tadi sudah dikasih. Kami sampaikan terimakasih yang banyak," ujar pria yang tinggal di Desa Binanga, Kec. Mamuju, Kab. Mamuju ini. (dev/ns)