Bupati Dialog Frontage Road bersama Warga Kedungrejo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berdialog dengan warga Desa Kedungrejo Kecamatan Waru membahas soal proyek Frontage Road (FR).

Bupati Dialog Frontage Road bersama Warga Kedungrejo
Bupati Muhdlor membahas FR bersama warga Kedungrejo, Waru, Senin (19/9).

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berdialog dengan warga Desa Kedungrejo Kecamatan Waru membahas soal proyek Frontage Road (FR). Tema dialog, rencana relokasi makam dan masjid di desa setempat yang terdampak FR.

Dialog dilakukan Bupati Muhdlor di Masjid Nurul Huda, Kedungrejo, Senin (19/9) malam. Ia juga meninjau makam di desa tersebut. Kata Bupati Muhdlor, FR Waru-Buduran yang menjadi cita-cita bupati sebelumnya, bakal terwujud.

Proyek yang digagas tahun 2013 silam itu ditarget selesai tahun 2023. Saat ini progres pembangunannya mencapai 60 persen. Meski begitu, ia meminta dukungan masyarakat sekitar terhadap proyek FR. "Saya minta dukungan pembangunan frontage di wilayah Desa Kedungrejo agar berjalan lancar," pintanya.

Ia menambahkan, meski digagas tahun 2013, namun progres pembangunan FR mulai berjalan tahun 2021, saat dirinya menjabat bupati Sidoarjo. Tahun 2021 lalu progres pembangunannya sudah 31 persen.

Akhir tahun 2022 ini diperkirakan progresnya mencapai 62 persen. Tinggal dari Deltasari sampai Lingkar Timur. "Harapannya di tahun 2023, mulai dari Surabaya menyambung hingga SMAN 1 Sidoarjo. Hal ini tidak akan terkabul kalau bukan doa dari panjenengan semua," beber Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.

Gus Mudhlor juga menyampaikan relokasi masjid, yayasan, serta makam warga Desa Kedungrejo akan dilakukan secepatnya.  Dalam tiga sampai empat bulan ini warga Kedungrejo diminta memastikan persetujuan tempat relokasi yang diajukan Pemkab Sidoarjo.

Tempatnya di sekitar Pasar Kedungrejo. Kalau tahun ini warga Desa Kedungrejo menyetujuinya, Pemkab Sidoarjo akan mengeksekusi di awal 2023.

“Saya tidak tahu yang di sini ini berapa luasnya, tapi tempat relokasi yang di pasar itu seluas 1.580 m2. Saya rasa cukup. Saat ini sedang tahap sertifikasi tanahnya. Nantinya bukan atas nama masyarakat namun atas nama takmir langsung," ungkapnya.

Gus Muhdlor pun mengajak warga ikut menyukseskan proyek FR. Sebab tidak bisa kalau hanya bupati sendirian. "Nanti amal yang didapat juga untuk bersama. Karena proyek ini untuk kebutuhan bersama seluruh warga Sidoarjo,” tandasnya.

Warga setempat, Aziz mengaku senang adanya proyek FR. Sebab, akan menjadi solusi mengurai kemacetan di Sidoarjo. Aziz berharap pemkab memastikan tempat dan waktu relokasinya. Dengan begitu warga Kedungrejo dapat  menyiapkan segala kebutuhan pemindahannya. (sta/rd)