Dua Gapura Mojopahitan Ambruk, Pertanda Apa?

Dua Gapura Mojopahitan Ambruk, Pertanda Apa?
: Gapura Gumeng yang mendadak ambruk.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Dua gapura Mojopahitan runtuh tanpa sebab dalam sepekan terakhir. Padahal, pintu gerbang Kerajaan Mojopahit tersebut merupakan ikon dua pemerintahan di daerah ini, yakni Pemkab dan Pemkot Mojokerto. Pertanda apa?

Setelah  gapura di Mojo Kembang Sore Park, giliran gapura di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, dikabarkan rubuh. Pemilik akun di sebuah medsos, Nurr menyampaikan gapura yang diperkirakan berada di tapal batas desa ambruk.

"Hati-hati dolor cuaca sedang extrim akhir2 ini seperti hal nya yg terjadi di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang gapura roboh semoga kita diberikan keselamatan," tulisnya.

Nurr menyampaikan kabar ini pada Sabtu (15/2) lalu. Dengan demikian, ambruknya gapura tersebut hanya terpaut dua hari dengan kejadian di Mojo Kembang Sore Park. Peristiwa ini pun mencuatkan kecurigaan publik terhadap kualitas pekerjaan pemerintah tersebut.

Sebelumnya  gapura pasar rakyat dan juga rest area Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ambruk sebagian. Bangunan gapura dengan tinggi 9 meter mendadak hancur.  Diduga akibat disambar petir disertai hujan lebat pada Kamis kemarin (13/2) lalu, sekitar pukul 23.00 WIB.

Bowo, Bendahara TPK (Tim Pelaksana Keuangan) Mojo Kembang Sore Park mengatakan, pihaknya baru mengetahui kondisi gapura Mojo Kembang Park roboh, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat.

“Kan semalam di sini hujan deras bercampur petir mulai pukul 21.00-23.00 WIB. Saya sendiri saja sampai tak berani menyalakan TV. Kebetulan juga gapura ini ada besinya sampai ke atas,” jelasnya

Akibat kejadian tersebut menyebabkan kerusakan parah pada gapura bagian atas hingga tak berbentuk. “Kerusakannya tiga meter pada bagian atas semuanya hancur. Ini langsung kita bersihkan kemudian akan kami benahi kembali,” paparnya.

Pembangunan Mojo Kembang Sore Park yang rencananya bakal digunakan sebagai pasar rakyat memakan dana sebesar Rp 5 miliar yang bersumber dari dana BK Desa tahun 2018.

Soal spek bangunan, Bowo mengatakan sudah sesuai dengan rencana awal. “Semua sudah sesuai dengan spek. Kita bekerja tidak berani mengurangi spek. Wong kita saja sampai bingung dan terkejut atas hal ini. Padahal bangunan juga tidak ada masalah,” tandasnya.

Pihaknya akan segera mengambil langkah perbaikan. “Ini sementara kita bersihkan dulu. Mungkin butuh waktu dua minggu ini akan kembali di benahi ulang,” tandasnya.(yep/rd)