Emil Dardak Terkesan Desa Wisata Kalidawir

Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak mengaku terkesan dengan keberadaan Desa Wisata Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin.

Emil Dardak Terkesan Desa Wisata Kalidawir
Wagub Emil Dardak meninjau stan Sidoarjo Ramadan Fair, di Desa Kalidawir Tanggulangin.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak mengaku terkesan dengan keberadaan Desa Wisata Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin. Ia pun menjanjikan bakal menggelar program Pemprov Jatim untuk mendukung keberadaan Desa Wisata Kalidawir.

“Saya sudah bicara dengan perwakilan Hipmi. Kami akan adakan sebuah project Milenial Job Center khusus untuk UMKM di Desa Kalidawir dan Desa Gempolsari,” jelas Emil Dardak saat sambutan membuka acara Sidoarjo Ramadan Fair, di Yussar Fishing and Playground, di Desa Kalidawir, Selasa (5/4) malam lalu.

Emil terkesan melihat bagaimana Desa Kalidawir dan Gempolsari ini disulap oleh warga dan pemuda setempat, menjadi tempat wisata yang luar biasa. “Ini suatu prestasi yang sangat membanggakan, yang menunjukkan, sesungguhnya, kalau ada generasi milenial hanya sibuk main gadget, Insya Allah itu salah,” tuturnya.

Sebab, menurut Emil, manakala generasi milenial mau bekerja sama, bekerja keras, memutar otak, berjuang dan berkeringat, dan generasi seniornya mau mendukung. Hasilnya seperti yang ada di Desa Wisata Kalidawir ini. “Ini hasil yang sudah konkret, nyata, dan luar biasa,” tandasnya.

Meski hanya sebentar, Emil sempat melihat produk UMKM yang dipamerkan di Sidoarjo Ramadan Fair. Ia melihat semangat dan antusiasme para pelaku UMKM tersebut. Bahkan Desa Kalidawir ini sudah menyatakan tekad bercita-cita menuju Desa Wisata, yang artinya desa yang memiliki produk unggulan ekspor.

Emil melihat produk sepatu yang tidak hanya berbahan kulit, namun kain jeans. Bahkan ada inovasi kain batik, dengan corak bernama Batik Lumpur. “Jadi ada kue lumpur, juga batik lumpur. Tapi ternyata walaupun namanya lumpur, tetapi rasanya enak dan batiknya indah,” bebernya.

Saat mengunjungi stan pameran, Emil mendapatkan informasi sepatu buatan UMKM ini, sehari bisa laku hingga ratusan item, melalui penjualan online. Tak hanya sepatu, pisang coklat dan sambel juga dijual secara online. “Jadi jualan online itu sekarang bukan hal yang klise, itu sudah realita,” jelasnya.

Emil menyebut, keberadaan Desa Wisata Kalidawir ini, menunjukkan, desa bukan lagi menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku di tengah pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Jatim, termasuk di Sidoarjo. “Desa Wisata ini sudah sangat layak untuk dijadikan percontohan,” pungkas mantan Bupati Trenggalek ini.

Penggagas Sidoarjo Ramadan Fair Zahlul Yussar menyatakan, acara ini merangkul sejumlah organisasi, yakni Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sidoarjo, dan Karang Taruna serta manajeman Wisata Desa Kalidawir. “Ini untuk meningkatkan perekonomian,” kata Yahlul Yussar.

Menurut Zahlul Yussar, jika berbicara soal peningkatan perekonomian, tidak hanya di kota, namun di perdesaan. “Nah, ini menjadi poin penting terus kita kembangkan, untuk mengetahui potensi yanga ada di desa itu seperti apa,” tandas Zahlul yang juga wakil ketua Komisi D DPRD Sidoarjo ini.

Ia pun membuat Sidoarjo Ramadan Fair di tengah-tengah desa, tepatnya di Desa Wisata Kalidawir Tanggulangin. Selain wadah memajang produk-produk UMKM unggulan, di antaranya dari Desa Kalidawir dan Gempolsari, juga diisi lomba-lomba agamis, diantaranya lomba patrol, banjari dan hafiz.

Tak hanya itu, pameran UMKM dan seni budaya yang berlangsung hingga 25 April 2022 ini,  bisa menjadi pilihan untuk ngabuburit bagi warga Kota Delta. Juga, menjadi wadah untuk mengenalkan seni dan budaya khas Sidoarjo. Karena itulah, ajang pameran ini juga menggandeng Dekesda. (sta/rd)