Pemkot Surabaya Gandeng UMKM Tetap Berproduksi di Tengah Covid-19

Pemkot Surabaya Gandeng UMKM Tetap Berproduksi di Tengah Covid-19
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.

SURABAYA,  HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya merangkul pelaku UMKM di Surabaya dengan berkolaborasi . Mulai dari pembuatan masker, alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat dan face shield, hingga produk olahan makanan seperti abon, kering tempe dan lainnya, yang kemudian disalurkan kepada warga terdampak Covid-19.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya terus berupaya bagaimana memberdayakan UMKM. Apalagi situasi saat ini sektor ekonomi dan dunia usaha berdampak begitu besar. 

"Kita juga terus mencarikan substitusinya, bagaimana mereka masih tetap produksi, dan produksi itu bisa tetap menghasilkan," kata Wiwiek di Balai Kota Surabaya, Jumat (8/5).

Wiwiek merinci, untuk produk kering tempe, pemkot melibatkan hampir 165 UMKM. Sedangkan abon, ada sekitar 10 UMKM, dan sambal pecel 49 UMKM. Di samping itu, ada pula UMKM yang dilibatkan dalam pembuatan APD dan masker kain. "Untuk pembuatan APD itu ada 11 UKM, sedangkan masker, kurang lebih ada 41 UKM," katanya.

Salah satu owner UMKM di Surabaya adalah Ida Sri Setyaningsih. Owner UMKM Makmur Sari Surabaya mengaku, jika pandemi Covid-19 berdampak besar bagi produksi sambal pecelnya. "Pandemi Covid-19 ini memang sedikit banyak juga mempengaruhi produksi kita," kata Ida sapaan lekatnya.

Namun, Ida mengaku bersyukur. Pasalnya, pemkot mengajak Ida untuk berkolaborasi bersama dalam upaya menangani Covid-19. Alhasil, meski di tengah pandemi Covid-19, produk sambal pecelnya masih tetap berjalan dan menghasilkan. “Saya senang sekali bisa berpartisipasi mendukung program wali kota di tengah pandemi ini," kata dia.

Terlebih, usaha yang dijalankan Ida di kawasan Perumahan Gunung Sari Indah blok F/14 Surabaya ini rupanya juga menjadi tumpuan bagi warga di sekitarnya. Saat ini, tetangga di sekitar ikut diberdayakan dalam mendukung produksi sambal pecel pesanan pemkot untuk selanjutnya disalurkan kepada warga terdampak Covid-19. "Alhamdulillah saya bisa memberdayakan tetangga-tetangga di sekitar. Karena dampak Covid-19 ini mereka tidak aktif di tempat kerjanya," ungkap dia.

Hal yang sama juga dialami Owner UMKM Joana Cookies, Monica Harijati. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pesanan makanan abon dari Pemkot Surabaya. Setiap harinya orderan dari pemkot ini kian bertambah. “Sampai hari ini pemkot melalui Disdag sudah pesan sekitar 400 kilogram,” kata Monica.

Monica menjelaskan, setiap harinya, dia yang dibantu anak-anaknya itu, mampu menyelesaikan kurang lebih 100 kilogram abon. “Selain dibantu anak saya, kami mengerjakan ini juga secara berkelompok,” katanya. (ian/ns)