PJJ Masih Berlaku, Ning Ita Berikan Paket Data Gratis

Model pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masih diterapkan oleh Pemkot Mojokerto.

PJJ Masih Berlaku, Ning Ita Berikan Paket Data Gratis
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dan kapolres menunjukkan paket data untuk siswa.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Model pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masih diterapkan oleh Pemkot Mojokerto. Tak ayal, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari memberikan keringanan bagi siswa berupa paket data gratis selama kondisi Covid-19 berlangsung.

Hal ini disampaikannya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring dari SMP Negeri 6, Rabu (15/7).

Walikota perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan jika selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, model pembelajaran pada siswa mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, semuanya menerapkan pembelajaran secara virtual. Untuk itu, agar tidak membebani wali murid atau orangtua maka pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan memberikan paket data gratis.

"Paket data ini kami berikan kepada kurang lebih 16 ribu siswa SDN dan SMPN setiap bulan. Untuk siswa SD, kami berikan paket data sebesar 8 Giga Byte. Sedangkan untuk siswa SMP, akan kami berikan 15 Giga Byte setiap bulannya. Jadi, para orangtua tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi selama anak-anak mereka belajar dari rumah secara daring," jelas Ning Ita, sapaan akrabnya usai acara.

Hanya saja, lanjut Ning Ita, paket data tersebut khusus digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Sehingga, jika para siswa yang hendak menggunakannya untuk bermain game, stalking media sosial, dan aktivitas lainnya melalui smartphone atau laptop, maka secara otomatis tidak bisa terhubung. Hal ini, dikarena paket data yang diberikan didesain khusus dari pemerintah daerah hanya untuk model pembelajaran saja.

"Saat ini, kami tengah menyiapkan chipset khusus yang hanya bisa dimanfaatkan saat belajar saja. Jadi, kalau anak-anak mau nge-game, stalking media sosial atau lain-lainnya, maka tidak bisa terhubung,” jelasnya.

Chipset ini sengaja dikunci, sehingga pemanfaatan atau penggunaannya benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring. “Dan saat ini, kami sedang menyiapkan sarana prasarana untuk pembelajaran secara daring," imbuhnya.

Chipset yang diberikan oleh pemerintah daerah, merupakan perangkat khusus yang berbeda dengan paket data lainnya. Sehingga, dalam pembuatannya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Namun, rencananya chipset tersebut akan mulai disalurkan kepada siswa SD dan SMP mulai bulan Agustus mendatang.

"Semoga dengan adanya bantuan paket data ini, anak-anak didik makin semangat dalam belajar meskipun dalam kondisi pandemi seperti saat ini," tandasnya. (ADV/ris/rd)