Tahun 2023 Catatkan Volume 40,62 Juta Ton,  Penjualan SIG Naik 10 Persen

Tahun 2023 Catatkan Volume 40,62 Juta Ton,  Penjualan SIG Naik 10 Persen
Jalan Tol Sigli-Banda Aceh yang membentang sejauh 74,1 km dan menghubungkan wilayah-wilayah di Provinsi Aceh dibangun menggunakan semen UltraPro dari SIG. FOTO: ist.

Jakarta, HB.net - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2023 yang telah diaudit (audited). Untuk volume penjualan tercatat  sebanyak 40,62 juta ton atau meningkat 10 persen dibandingkan periode sebelumnya, terutama dari pertumbuhan penjualan pada segmen curah dan ekspor.

Selanjutnya, pendapatan tercatat sebesar Rp 38,65 triliun, atau meningkat 6,2 persen, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 28,47 triliun, dan EBITDA tercatat sebesar Rp 7,79 triliun. Kemudian, laba sebelum pajak sebesar Rp 3,30 triliun, dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 2,17 triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menyampaikan, SIG berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2023 yang ditandai dengan peningkatan volume penjualan, pendapatan dan laba sebelum pajak.

Sepanjang 2023, SIG berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 40,62 juta ton atau meningkat 10 persen  dibandingkan periode sebelumnya.

"Peningkatan ini didorong oleh penjualan semen curah domestik yang naik 17,3 persen  dan ekspor yang naik 42 persen," tuturnya.

Untuk penjualan domestik, kata Vita,  SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.

"Keterlibatan SIG dalam berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dan Jalan Tol Trans Sumatera, serta proyek-proyek strategis nasional lainnya menjadi faktor pendorong peningkatan volume penjualan domestik khususnya pada segmen curah," jelasnya.

"Seiring peningkatan pada volume penjualan, SIG berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 6,2 persen dari Rp 36,38 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 38,65 triliun pada tahun 2023," imbuhnya.

Di sisi lain, meskipun terdapat kenaikan beberapa akun biaya karena dampak dari kenaikan biaya bahan bakar minyak (fuel) dan inflasi, namun melalui inisiatif optimalisasi operasional yang dijalankan sepanjang tahun 2023, SIG mampu menekan total biaya/ton.

SIG juga berhasil mengurangi utang berbunga dan menurunkan beban keuangan yang berkontribusi pada peningkatan laba sebelum pajak yang tercatat naik menjadi Rp 3,30 trilun.   (hud/ns)