Wagub Dorong Pencak Silat Berprestasi, Pemprov Dukung dan Fasilitasi sebagai Cabor Berprestasi

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim sudah menyediakan Pemusatan Pelatihan Atlet Pelajar Pencak Silat (PPLP) di Padepokan Pencak Silat Pandaan yang diproyeksikan untuk Olimpiade 2032.

Wagub Dorong Pencak Silat Berprestasi, Pemprov Dukung dan Fasilitasi sebagai Cabor Berprestasi
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Rakorwil Pusat Persatuan Setia Hati Terate, Minggu (26/9).

Pasuruan, HB.net - Pemerintah akan terus mendukung dan memfasilitasi cabang olahraga di Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Termasuk pencak silat sebagai warisan budaya asli Indonesia yang telah banyak menyumbangkan capaian membanggakan bagi negara.  Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pusat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) yang bertemakan "Memperkokoh Persaudaraan dan Sinergitas Menuju 100 Tahun PSHT" di Hotel Surya, Kec. Prigen, Kab. Pasuruan, Minggu (26/9).

Menurut Emil, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim sudah menyediakan Pemusatan Pelatihan Atlet Pelajar Pencak Silat (PPLP) di Padepokan Pencak Silat Pandaan yang diproyeksikan untuk Olimpiade 2032. Tahun ini, Dispora juga mendirikan Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar (SPOP) sebanyak 28 cabor.

"Itu termasuk pencak silat yang dipusatkan di Malang untuk proyeksi Popnas 2023," ujar Wagub Emil.

Mantan Bupati Trenggalek tersebut menambahkan, telah ada pelatihan bagi pelatih berbagai cabor yang diadakan Dispora Jatim setiap tahunnya. Pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan PSHT untuk membentuk atlet pencak silat yang berprestasi.

"Fasilitas pelatihan tersebut harus dimanfaatkan oleh PSHT untuk membangun prestasi anggotanya, sekaligus mengembangkan  budaya bangsa dan memperkuat nasionalisme. Karena seorang pelatih masih harus terus meningkatkan kapasitasnya baik dalam ilmu, skill maupun attitude," jelasnya.

Lebih lanjut, Wagub Emil menjelaskan, sebagai salah satu organisasi bela diri terbesar di Indonesia, PSHT memenuhi syarat ikut menyumbangkan atlet berprestasi untuk negara. Selain sarana prasarana dan pelatih yang kompeten, PSHT akan dapat dengan mudah menemukan bibit atlet yang berbakat dan memiliki motivasi.

"Jadi di bela diri ini, ada jenjang tertentu yang dilalui oleh anggotanya. Biasanya dimulai sedini mungkin, antara 7-12 tahun. Jika sudah pada usia begini sudah terlihat bakat keatletan, maka anak-anak ini harus diarahkan dan mulai dibentuk dari segi pola hidup dan pembelajarannya untuk dapat bisa menjadi aset negara," terang Wagub Emil yang pada 4 September 2021 lalu dikukuhkan sebagai warga kehormatan PSHT di Kab. Bojonegoro itu.

Melihat itu semua, Emil pun berharap agar PSHT bisa membawa nama pencak silat ke dunia global. Mengingat, dunia maya telah memberi kesempatan untuk memperluas jaringan dengan hanya bermodalkan gawai saja. (dev/ns)