BPBD Dropping Air Bersih di Desa Bendungan, Babinsa Bantu Distribusi

Di sela sela pemberian bantuan, Sertu Agus Rudianto menyebutkan, kemarau panjang mengakibatkan krisisnya air bersih di beberapa desa termasuk Desa Bendungan yang merupakan wilayah binaannya.

BPBD Dropping Air Bersih di Desa Bendungan, Babinsa Bantu Distribusi
Sertu Agung Rudianto, Babinsa Koramil 0817/11 Duduksampeyan, membantu BPBD Kabupaten Gresik dalam mendistribusikan bantuan air bersih.

Gresik, HB.net  - Sertu Agung Rudianto, Babinsa Koramil 0817/11 Duduksampeyan, membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik dalam mendistribusikan bantuan air bersih, di sejumlah Desa yang ada di Kabupaten Gresik.  Salah satunya Desa Bendungan Kecamatan Duduksampeyan yang selama dua Minggu terakhir mengalami krisis air bersih. Jumat (23/9/2022).

Di sela sela pemberian bantuan, Sertu Agus Rudianto menyebutkan, kemarau panjang mengakibatkan krisisnya air bersih di beberapa desa termasuk Desa Bendungan yang merupakan wilayah binaannya.

"Kekeringan nampak pada mengeringnya sumur warga, sehingga bantuan air bersih sangat dibutuhkan, Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Gresik berupaya untuk memberikan bantuan dropping air bersih di sejumlah daerah," terangnya.

Sertu Agung Rudianto menjelaskan, dropping air bersih merupakan solusi bantuan yang tepat untuk mengatasi krisis air bersih. Kami Babinsa menyarankan kepada warga agar membuat tandon tadah air hujan disetiap rumah. Karena saat musim hujan air bisa tertampung sehingga bisa membantu mengatasi krisisnya air bersih.

"Kami juga berharap kepada pemerintah kabupaten perlunya upaya untuk bisa mengatasi krisis air bersih dengan membangun sumber-sumber air seperti sumur bor atau jaringan-jaringan Air ke wilayah yang rawan kekeringan," harapnya.

Saat di lokasi, Kepala Desa Bendungan, Sholeh (53) menyambut baik dan mengaku senang warganya mendapat bantuan air bersih dari Pemkab Gresik. Akibat tidak turun hujan selama beberapa minggu terakhir, warga Bendungan dan sekitarnya terpaksa memanfaatkan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian, piring, dan lainnya.

“Untuk kebutuhan minum dan memasak, biasanya warga membeli air isi ulang Rp. 5.000 per galon, dan ada juga yang mengambil air di desa-desa lain yang sumurnya tidak kering,” terangnya.

Di lokasi yang sama, M. Dedy Hartadi selaku Camat Duduksampeyan menyampaikan, bantuan dropping air bersih akan terus berlanjut ke setiap Desa yang mengalami kekeringan selama musim kemarau. (dev/ns)