Travel Perjalanan Diduga Tipu Ratusan Orang

Warga Jalan Ngagel Dadi IIB, Wonokromo, merasa resah.

Travel Perjalanan Diduga Tipu Ratusan Orang
Intagram yang diduga dipergunakan untuk penipuan.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Warga Jalan Ngagel Dadi IIB, Wonokromo, merasa resah. Pasalnya, ada puluhan warga masyarakat yang berdatangan karena merasa jadi korban penipuan travel perjalanan

Keresahan warga tersebut diutarakan oleh Agus Mbako selaku keamanan kampung RT 1 Jalan Ngagel Dadi II B. Saat ditemui oleh media, pihaknya memberikan keterangan bahwa benar sejak tahun 2023 hingga bulan Februari 2024, puluhan orang mencari rumah nomor 26 yang bernama M. Ramadhan.

“Jadi sekitar puluhan orang datang ke rumah saya dan menanyakan tentang travel perjalanan. Mereka ingin meminta kembali uang open trip (DP) dikembalikan. Saya kaget adanya beberapa orang yang melabrak saya. Secara tidak langsung saya juga mempertanyakan siapa yang ditanyakan oleh orang-orang itu. Mereka ternyata mempertanyakan CV Lovean Tour Travel, saya jawab itu sebelah,” ujarnya, Rabu (24/4).

Agus Mbako menjelaskan kepada puluhan orang yang tampak geram mendatangi rumahnya. Dia memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud CV Lovean Tour Travel adalah samping rumah. “Soalnya rumah saya dengan Rama, pemilik CV Lovean Tour Travel sama-sama nomor 26. Jadi orang-orang itu mengira pemilik rumah nomor 26 jadi satu,” tambahnya.

Dari keterangan salah satu korban mahasiswi bernama Sisilia, warga Simo Rukun, dia kena tipu pembayaran perjalanan travel. “Jadi ada salah satu korban telah melakukan pembayaran open trip sebesar Rp 1 juta, dengan jumlah penumpang 2 untuk perjalanan tujuan NTB. Namun hingga satu bulan ternyata tidak ada kejelasan perjalanan tujuan NTB,” tutup Agus.

Sementara itu. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono. Mengatakan, kasus penipuan dan penggelapan travel perjalanan tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.  “Benar sudah dilaporkan oleh beberapa korban sejak bulan Januari 2024, dan masih kita lakukan pemeriksaan kepada para korban,” ujarnya.

Laporan polisi yang diterima oleh SPKT Polrestabes Surabaya tertanggal Januari 2024. Laporan itu berbunyi bahwa pihak pelapor telah ditipu adanya travel fiktif dan ternyata tidak ada perjalanan. Korban dari penipuan tersebut diketahui hingga 100 orang.

Lebih lanjut, Sisilia memberikan keterangan bahwa jasa perjalanan transportasi milik M Ramadhan diketahuinya dari media sosial. Karena ingin mencari perjalanan mudah hingga sampai tempat tujuan, sehingga dia melakukan pemesanan.

Pemesanan berhasil dilayani bila pihak konsumen telah melakukan pembayaran DP. Sisilia akhirnya melakukan pembayaran pada Desember 2023. Tapi saat waktu perjalanan yang telah dijadwalkan, teryata pada saat itu tidak kunjung ada transportasi yang menjemputnya.

Agus Mbako juga menambahkan, M. Ramadhan alias Rama sejak bulan Februari 2024 tidak terlihat sama sekali di rumahnya. “Kalau informasi dari salah satu keluarga yang tinggal di No.26  bahwa Rama itu sudah pindah ke Sidoarjo sejak adanya beberapa orang menagih uang perjalanan agar dikembalikan,” tutupnya.(yan/rd).