Digitalisasi Perbankan, Perkenalkan Livin’ by Mandiri

Kali ini Bank Mandiri memperkenalkan Livin’ by Mandiri sebagai penyempurnaan dari aplikasi Mandiri Online untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam mengakses layanan perbankan perseroan di era bank 4.0.

Digitalisasi Perbankan, Perkenalkan Livin’ by Mandiri
Logo Livin’ by Mandiri yang diperkenalkan kepada masyarakat.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Transformasi layanan perbankan digital Bank Mandiri berlanjut. Kali ini Bank Mandiri memperkenalkan Livin’ by Mandiri sebagai penyempurnaan dari aplikasi Mandiri Online untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam mengakses layanan perbankan perseroan di era bank 4.0.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, transformasi layanan perbankan digital ini merupakan inisiatif strategis. Bank Mandiri ingin menjadi salah satu modern digital retail bank dengan layanan yang adaptif terhadap kebiasaan baru nasabah dalam bertransaksi.

Kini, layanan perbankan tak lagi terbatas pada fisik kantor bank. Namun lebih pada konsep real time agar bisa diakses dan dimanfaatkan kapan saja dan dimana saja oleh nasabah melalui aplikasi dan platform digital.

“Sebagai penyesuaian dari aplikasi Mandiri Online, Livin’ by Mandiri akan menjadi sebuah super app. Ini memanfaatkan pendekatan AI untuk menciptakan sentuhan personal yang unik dan modern. Terutama dalam akses layanan keuangan yang lengkap. Termasuk ke biller dan produk perusahaan anak,” kata Darmawan dalam siaran persnya, Senin (8/3).

Secara filosofis, lanjutnya, nama Livin’ by Mandiri mengandung makna kawan atau sahabat dekat yang dapat diandalkan untuk hidup yang lebih mudah dan bahagia. Adapun, warna biru pada penulisan melambangkan kepercayaan, keamanan, yang semakin melengkapi makna Livin’ by Mandiri sebagai sahabat yang dapat diandalkan.

Aplikasi Livin’ by Mandiri akan menjadi salah satu milestone dalam transformasi

perbankan digital retail yang telah berlangsung di Bank Mandiri sejak 1999 melalui layanan Mandiri ATM dan EDC untuk melayani transaksi non-tunai nasabah. Transformasi berlanjut dengan kehadiran Mandiri SMS dan Call Center pada 2002, serta Mandiri Internet pada 2003.

“Berlanjut pada 2008, kami kemudian mengembangkan uang elektronik berbasis chip bernama Mandiri e-Money dan uang elektronik berbasis server bernama Mandiri e- Cash pada 2013. Sebelumnya, kami juga telah mengenalkan Mandiri Clickpay sebagai layanan pembayaran cepat yang memanfaatkan kartu debit pada 2011,” kata Darmawan.

Kemudian, lanjutnya, perkembangan industri smartphone pun mendorong Bank Mandiri meluncurkan Mandiri Online di tahun 2017. Hal ini sebagai layanan perbankan terintegrasi pada perangkat smartphone ataupun PC yang dapat diakses secara online 24/7 melalui jaringan internet.

“Kami lalu mengakselerasi transformasi ini seiring pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas sosial sebagai dampak dari Pandemi Covid-19. Alhasil, tahun lalu kami secara bersamaan meluncurkan beberapa inovasi digital terbaru untuk mendukung kebijakan itu,” kata Darmawan

Inovasi perbankan digital tersebut antara lain Mandiri Direct Debit untuk transaksi cepat dengan kartu debit berlogo GPN dan Visa di e-commerce. Sedangkan Mandiri API menjadi solusi inovatif yang mengintegrasikan layanan perbankan Bank Mandiri pada platform digital mitra bisnis. Selain itu, ada juga layanan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) sebagai fitur layanan nasabah berbasis AI pada whatsapp akun resmi Bank Mandiri di nomor 08118414000.

“Untuk mendukung bisnis penyaluran pembiayaan, transformasi digital kami juga telah menghasilkan produk digital lending. Produk ini bagi UMKM yang terdaftar di aplikasi marketplace serta UMKM yang menjadi distributor atau retailer nasabah strategis Bank Mandiri,” ungkapnya.

Transformasi digital retail banking Bank Mandiri sejauh ini telah berkontribusi optimal bagi pencapaian kinerja bank ini. Indikatornya antara lain, kenaikan transaksi melalui Mandiri Online yang signifikan dari 46 juta transaksi finansial pada 2017. Pada saat aplikasi diluncurkan menjadi 620 juta transaksi pada 2020, dengan nilai lebih dari 1,000 triliun atau naik lebih dari 10 kali lipat dibandingkan 4 tahun lalu.(rd)