Dinkes Jombang Gandeng Komda KIPI

Guna mengungkap dugaan meninggalnya siswa SD setelah mengikuti vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan bekerja sama dengan tim Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Kabupaten Jombang.

Dinkes Jombang Gandeng Komda KIPI
Kepala Dinas Kesehatan Jombang Budi Nugroho. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Guna mengungkap dugaan meninggalnya siswa SD setelah mengikuti vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan bekerj asama dengan tim Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Kabupaten Jombang.

"Ini menyangkut vaksinasi. Jadi kemarin kita bersama Komda KIPI melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data-data untuk mengetahui penyebab kematian siswa SD ini. Barang kali ini nantinya mengarah ke KIPI," tutur Kepala Dinas Kesehatan Jombang Budi Nugroho, saat ditemui di kantornya, Rabu (29/12).

Dikatakan, Komda KIPI diketuai oleh Dokter Spesialis Anak Suwarsih. Ini juga melibatkan tenaga medis yang mempunyai kompetensi di bidang vaksinasi dan efek sampingnya.

"Untuk tim Dinkes Jombang saya yang pimpin. Kita saat ini tengah melakukan penelusuran ke lapangan terkait riwayat penyakit anak ini. Apa saja yang dilakukan setelah vaksinasi. Dia mengonsumsi apa saja dan lain sebagainya. Pokoknya sampai detil," terang Budi.

Disinggung berapa lama proses untuk mengetahui penyebab kematian siswa kelas 6 SD, putra kedua pasangan Kaswan (50) dan Miyatin (58), warga asal Kecamatan ini, Budi mengatakan tidak dibatasi waktu.

"Yang mempunyai kewenangan ini Komda KIPI. Nantinya akan digali data sedetil apa. Kesimpulannya juga tidak diputuskan di tingkat Jombang saja. Harus dikoordinasikan dengan Komda KIPI provinsi dan Komnas KIPI," jelasnya.

Hingga hari ini belum ada kesimpulan terkait penyebab kematian bocah 12 tahun. Dia meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19 jenis Pfizer dosis pertama di Puskesmas Mojowarno, Senin (27/12).

"Sampai hari ini kami belum bisa mengambil kesimpulan. Karena masih mengumpulkan data-data. Mungkin besok ada zoom meeting dengan komda provinsi dan komnas untuk mencari penyebab kematian tersebut," pungkas Budi.(aan/rd)