Jatim  Borong 5 Penghargaan KemenPAN-RB, Gubernur: Alhamdulillah, Jadi Pengakuan Pelaksanaan Good Governance

Terkait indeks reformasi birokrasi, Pemprov Jatim yang baru pertama kali mengantongi predikat A atau sangat baik, dikatakan Gubernur Khofifah, perolehan ini sangat membanggakan karena merupakan kali pertama diperoleh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Jatim  Borong 5 Penghargaan KemenPAN-RB, Gubernur: Alhamdulillah, Jadi Pengakuan Pelaksanaan Good Governance

Surabaya, HB.net –Pemerintah Provinsi  Jawa Timur  menerima lima penghargaan sekaligus dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Lima penghargaan tersebut rinciannya yaitu meraih Predikat A untuk Indeks Reformasi Birokrasi, Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2022 dengan predikat A, Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi untuk 1 unit kerja, TOP 45 inovasi pelayanan publik terpuji pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, serta Top 3 Pemda Provinsi Penghargaan Kegiatan Pemantauan dan Evalasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kategori Samsat/ Bapenda.

Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas pada acara Penghargaan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi di Hotel Bidakara Jalon Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).

"Alhamdulillah kali  ini Pemprov Jatim menerima lima  penghargaan sekaligus dari KemenPAN-RB.  Saya harap prestasi dan capaian ini bisa dipertahankan. Bahkan konsisten ditingkatkan dan dimaksimalkan dari tahun ke tahun. Ini menjadi pendorong untuk seluruh sistem, program, fungsi, dan layanan di Jawa Timur yang lebih baik," kata Gubernur Khofifah usai menerima penghargaan.

Terkait indeks reformasi birokrasi, Pemprov Jatim yang baru pertama kali mengantongi predikat A atau sangat baik, dikatakan Gubernur Khofifah, perolehan ini sangat membanggakan karena merupakan kali pertama diperoleh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Tahun ini Jatim mendapatkan pengakuan atas upaya percepatan reformasi birokrasi yang telah diupayakan. Ini adalah bukti bahwa seluruh jajaran Pemprov Jatim konsisten dalam bekerja di segala lini pemerintahan dan masyarakat pun merasakan hasilnya,” katanya.

Dalam indeks reformasi birokrasi kali ini, Pemprov Jatim mendapatkan nilai di atas 80,00. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya dimana Pemprov Jatim memproleh nilai 76,71 dengan predikat BB.

Capaian Indeks RB ini juga tercatat melebihi target yang ditetapkan pada RPJMD dan RKPD, yaitu berkisar pada angka 77,76 - 78,71 atau predikat BB. Indeks RB ini merupakan salah satu dari sebelas Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024.

Penilaian reformasi birokrasi ini dilihat dari beberapa aspek mulai manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan organisasi, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, peningkatan kualitas pelayanan publik.

Komponen hasil menitikberatkan pada akuntabilitas kinerja dan keuangan (Opini BPK dan nilai SAKIP), kualitas pelayanan publik (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan), pemerintah yang bersih dari KKN (Indeks Persepsi Anti Korupsi), kinerja organisasi (capaian kinerja, kinerja lainnya, survei internal organisasi).

“Kami memang berkomitmen kuat dalam melaksanakan good governance yang salah satunya diwujudkan dengan reformasi birokrasi. Seluruh instansi di Jawa Timur berkomitmen menghasilkan inovasi pelayanan publik yang bermanfaat dan memberikan pelayanan yang penuh integritas,” tegas Khofifah.

Sementara, Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat berbasis Pesantren (Eko-Tren) dengan Konsep One Pesantren One Product (OPOP) yang digagasnya meraih Top Terpuji 45  dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik KIPP 2022.

Gubernur Khofifah mengatakan Eko-Tren OPOP dibentuk untuk memberdayakan pesantren dengan menciptakan lapangan kerja, peningkatan usaha pesantren yang melibatkan santri dan alumni. Dirinya menyakini bahwa dengan semakin banyaknya pesantren yang terlibat dalam program ini maka semakin banyak masyarakat yang perekonomian dan kesejahteraannya meningkat.

“Jawa Timur ini gudangnya pesantren. Jumlahnya yang sangat besar tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat. Saya optimis dengan menggerakkan dan melibatkan pesantren dalam kemandirian ekonominya, akan memberikan pengaruh besar pada percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat," Kata Gubernur Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan dalam pengembangan Eko-Tren OPOP ada 3 pilar utama yang dibangun. Yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur. Sampai saat ini telah bergabung 750 pesantren dalam pesantrenpreneur dan lebih dari 100 ribu santri yang terlibat dalam santripreneur.

Gubernur Khofifah berharap Eko-Tren mampu mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan omset usaha dan aset ponpes serta kontribusi kepada pesantren meningkat.

"Penuruan angka kemiskinan Jawa Timur pada Susenas Maret -2021-Maret 2022 sebesar 392 jiwa  adalah yang tertinggi se-Indonesia. Mungkin ini juga akibat dari adanya program Eko-Tren yang telah mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat dan penurunan jumlah penduduk miskin," pungkasnya.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pendapatan Daerah Jatim di Trenggalek  menjadi lembaga yang mendapat penghargaan berupa predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

Di tahun 2022 ini, Pemprov Jatim merupakan satu-satunya pemerintah provinsi yang menerima penghargaan predikat WBK. Dan untuk tingkat kabupaten/ kota, penerima penghargaan WBK/ WBBM mayoritas berasal dari pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Timur, yaitu 20 unit kerja dari total keseluruhan 30 penerima unit kerja yang berasal dari kabupaten/ kota se-Indonesia dengan persentase sebesar 66,67 persen.

"Transparansi dan akuntabilitas merupakan kata kunci kita untuk menjalankan fungsi pelayanan publik. Sehingga ketika keduanya diintegrasikan, akan berdampak positif bagi pelayanan terhadap masyarakat luas. Kalau transparansi dan akuntabilitas terintegrasi secara baik juga akan menghasilkan WBK," tutur Gubernur Khofifah.

Lebih dari itu, Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa perolehan predikat WBK juga diharapkan menjadi pengungkit semangat anti korupsi bagi semua pihak di Jawa Timur.

 Tak hanya kepada instansi pemerintah, orang nomor satu di Jatim ini juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebenaran. Karena menurutnya, jati diri bangsa bermula dari setiap masing-masing individu.

"Unsur terkecil ada diri masing-masing, kalau dalam diri setiap individu telah tertanam kejujuran maka akan terefleksi dalam setiap sendi kehidupannya, baik dalam di lingkungan kerja maupun di kehidupan sosialnya," pesannya.

Semangat antikorupsi juga selalu dan konsisten digelorakan oleh mantan Kepala BKKBN ini. Salah satunya adalah dengan menciptakan Mars Antikorupsi yang sempat dinyanyikan oleh paduan suara saat upacara peringatan Hari Guru, HUT ke-77 PGRI dan HUT ke-51 Korpri di halaman Gedung Negara Grahadi.(hms/*)