Keluarga Mengikhlaskan Korban yang Terlindas Alat Berat

Kakek bernama Hariono (65) warga Jalan Kupang Krajan IV, Sawahan, Surabaya yang terlindas alat berat reach stacker pada Selasa (30/1), dimakamkan hari itu juga pada malam hari di Pemakaman Jarak.

Keluarga Mengikhlaskan Korban yang Terlindas Alat Berat
Rumah korban di Jalan Kupang Krajan IV, Sawahan, Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kakek bernama Hariono (65)  warga Jalan Kupang Krajan IV, Sawahan, Surabaya yang terlindas alat berat reach stacker pada Selasa (30/1), dimakamkan hari itu juga pada malam hari di Pemakaman Jarak. Korban tewas di Depo Meratus, Jalan Tanjung Batu, Tanjung Perak.

Anak semata wayang korban, Yuliati (40), saat ditemui di rumahnya mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang supir truk kontainer yang bekerja di PT. Parit Mas. “Bapak adalah sopir truk kontainer dan biasa mengirim di sekitaran Tanjung Perak,” ujarnya, saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/1).

Sebagai supir di PT. Parit Mas sudah dijalani selama 10 tahun. Atas tewasnya ayah Yuliati, pihak keluarga atau tiga adik korban Hariono mengikhlaskan. “Atas kejadian itu kami keluarga mengikhlaskan. Mungkin sudah takdirnya,” tambah Yuliati.

Korban Hariono mengirim kontainer ke Depo Meratus di Jalan Tanjung Batu. Setelah memberikan surat jalan pengiriman kepada pihak depo, ternyata korban tidak langsung beranjak dari samping alat berat reach stacker.

“Saya diceritakan oleh saksi di sekitar bahwa waktu itu beberapa orang meneriaki ayah saya dan supir alat berat reach stacker agar hati hati karena ada orang di belakang. Namun ayah saya dan supir reach stacker tidak terdengar sehingga ayah saya terlindas saat alat berat itu mundur,” cerita Yuliati.

Sementara, Head of Communications & Sustainability Meratus Group Ingrid Aurelia mengatakan,  Meratus Container Logistic Center (CLC) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di area kerja Meratus.

“Kami ingin memastikan bahwa kami telah menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) saat kejadian tersebut terjadi. Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan memastikan penanganan korban dilakukan dengan baik,” ungkapnya lewat WA.

Sebagai bagian dari komitmen pihaknya terhadap keamanan dan kesejahteraan semua yang terlibat dalam operasi, pihaknya telah memberikan santunan kepada keluarga korban. “Ini sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami. Meratus berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan di semua fasilitas kami. Serta memastikan bahwa setiap karyawan, mitra, dan pengunjung dapat bekerja dan beraktivitas dengan aman,” jelasnya.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M. Prasetyo memberikan keterangan singkat, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian. Namun saat ditanyakan tentang pemeriksaan terhadap sopir reach stacker, terkait izin mengendarai alat berat maupun SOP keamanan lokasi,  belum ada jawaban resmi. (yan/rd)