Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan,  Pemkab Kediri Gencarkan Operasi Pasar Murah Merata

Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan,  Pemkab Kediri Gencarkan Operasi Pasar Murah Merata
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat berdialog dengan salah satu pedagang beras di Pasar.

Kediri, HB.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tengah gencar menggelar Operasi Pasar Murah sebagai bentuk intervensi dalam upaya mengendalikan harga kebutuhan pokok dan kenaikan laju inflasi menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.

Operasi Pasar Murah atau juga disebut Gerakan Pangan Murah tersebut, akan menyasar warga di 26 Kecamatan se-Kabupaten Kediri. Gerakan pangan murah sendiri sudah dimulai pada tanggal 28 Februari 2024 di Kecamatan Kras.

Kemudian disusul Kecamatan Gampengrejo, Puncu, Kepung dan pada Rabu (6/3/2024), pasar murah digelar di Kecamatan Badas. Operasi Pasar Murah atau Gerakan pangan murah ini, akan diakhiri pada tanggal 3 April 2024 di Kecamatan Ngadiluwih.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menegaskan, gelaran pasar murah tersebut menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

“Sesuai arahan Mas Bup (Bupati Hanindhito), kami harus gencar mengadakan operasi pasar dan menggelar pasar murah. Keduanya bagian dari satgas pangan Pemkab Kediri. Apalagi ini menjelang ramadan dan idul fitri, jangan sampai inflasi tinggi,” terang Tutik.

Sebagaimana dalam pasar murah itu disediakan beberapa komoditas pangan. Di antaranya Beras SPHP sebanyak 8 ton, gula 500 kilogram (kg), minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Antusias warga juga terlihat ketika rela mengantre di stand-stand penjualan yang telah disediakan. Pasalnya, bahan pangan yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Seperti harga beras yang dijual dengan harga Rp10.400/kg, sedang di pasaran bisa mencapai kurang lebih Rp15.000/kg.

Diakui Tutik, selain menggandeng Perum Bulog, pemerintah daerah juga bekerjasama dengan mitra PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Prisma Freshmart yang menyediakan berbagai olahan frozen food guna memastikan tak ada kekhawatiran masyarakat terkait kebutuhan bahan pangan.

“Kalau ada desa butuh supporting segera disampaikan ke kami (pemerintah daerah) supaya kami adakan operasi pasar. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak ada kecukupan bahan pokoknya,” pesannya.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan cuaca ekstrim sehingga berpengaruh pada produktivitas hasil panen petani yang masih terbilang minim. Terlebih kenaikan harga juga disinyalir lantaran mendekati Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Begitu harga beras naik, biasanya harga komoditas yang lain akan mengikuti. Karena produktivitasnya belum banyak, sedangkan waktu panen nanti di kisaran Bulan Maret. Tapi akan kita pantau terus mulai Februari akhir sampai Maret,” jelasnya.

Terpisah, Merlin, warga Kecamatan Gampengrejo, mengaku merasa terbantu dengan adanya operasi pasar murah tersebut. Menurutnya, saat kondisi sejumlah harga bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan, pemerintah daerah hadir untuk memfasilitasi dengan harga yang lebih terjangkau.

“Untuk harga yang lumayan terjangkau ini sangat membantu buat warga. Rencana juga mau lihat-lihat minyak goreng dulu,” katanya.

Adapun kegiatan operasi pasar murah itu diadakan secara bergilir mulai 28 Februari hingga 4 April 2024 di 26 kecamatan se-Kabupaten Kediri.

Selain menggelar pasar murah di tingkat kecamatan, Pemerintah Kabupaten Kediri bakal mengadakan operasi pasar beras SPHP di pasar-pasar Kabupaten Kediri. (pkp/uji)