Ketua Dewan Pers   Ajak Kembangkan Jurnalisme Berbasis Pancasila

"Pers sangat berperan penting dalam menumbuhkan optimisme masyarakat, juga mendorong persatuan dan mendamaikan bangsa," kata Azyumardi Azra.

Ketua Dewan Pers   Ajak Kembangkan Jurnalisme Berbasis Pancasila
Ketua Dewan Pers Prof Dr Azyumardi Azra saat hadiri Rapimnas SMSI di Markas Besar Angkatan Darat RI, Jalan Juanda, Jakarta. foto: ist.

Jakarta, HB.net - Berbicara di depan para pimpinan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Ketua Dewan Pers Prof Dr Azyumardi Azra mengajak untuk mengembangkan jurnalisme Pancasila.

"Pers sangat berperan penting dalam menumbuhkan optimisme masyarakat, juga mendorong persatuan dan mendamaikan bangsa," kata Azyumardi Azra, cendekiawan muslim yang terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Dalam pernyataannya sebagai pembicara kunci Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Markas Besar Angkatan Darat RI, Jalan Juanda, Jakarta Kamis ( 2/7/2022), kemarin, Azyumardi Azra menekankan pentingnya jurnalisme yang berbasis Pancasila.

Lebih lanjut Prof Azyumardi Azra menjelaskan jurnalisme berketuhananlah yang menumbuhkan persaudaraan dan toleransi, sehingga berita-berita yang disajikan selalu berpijak pada kebenaran.

Media siber, menurutnya dapat menjangkau orang dan dapat mengajak  warga berpartisipasi yang bermakna untuk mewujudkan democracy deliberative. Gagasan dan pemikirannya tentang keindonesiaan banyak tersebar dimana-mana.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus bersyukur memiliki Pancasila yang kemudian menjadi penyelamat dari kehancuran, sebagaimana yang dialami oleh negara-negara muslim di Timur Tengah.

Dalam berbagai kesempatan, Prof Azyumardi menegaskan pers sangat berperan dalam menjaga keutuhan dan kesatuan sosial. Karena itu pers harus menghindari isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

"Pers jangan ikut membuat kegaduhan terlebih lagi  menjelang Pemilu 2024 nanti. Pers sebaiknya menghadirkan narasi-narasi yang tidak memecah-belah. Pilih diksi yang menyejukkan," pesannya.

Prof Azyumardi pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).  (hud/ns)