Lantik Pengurus PWRI, Bupati Minta Hindari Paham Radikalisme

Kegiatan Pengukuhan PWRI Bondowoso ini diselenggarakan di Pendopo Bupati Bondowoso, Rabu (23/6) dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes), yakni para peserta dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

Lantik Pengurus PWRI, Bupati Minta Hindari Paham Radikalisme
Bupati Salwa saat melantik pengurus PWRI Bondowoso
Lantik Pengurus PWRI, Bupati Minta Hindari Paham Radikalisme

Bondowoso, HB.net - Bupati Bondowoso, Drs. KH Salwa Arifin yang juga Pembina PWRI Bondowoso mengukuhkan langsung Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) masa bakti 2021-2026.

Kegiatan Pengukuhan PWRI Bondowoso ini diselenggarakan di Pendopo Bupati Bondowoso, Rabu (23/6) dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes), yakni para peserta dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

Bupati Salwa Arifin berpesan kepada seluruh pengurus dan anggota PWRI Bondowoso agar menghindari paham radikalisme. “Hindari paham radikalisme, jangan sampai masuk kepada PWRI,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini telah banyak orang yang membawa paham radikalisme tersebut. Jangan sampai paham yang demikian masuk dalam organisasi PWRI.

“Sebab kalau paham radikal masuk dalam organisasi, maka organisasi akan terbawa karakter itu. Jadi harus dihindari,” imbuhnya

Tak lupa, Bupati Salwa mengapresiasi dan berterima kasih atas seluruh pengurus PWRI yang anggotanya terdiri dari pensiunan PNS itu.

“Sudah pensiun, masih sempat dan mau menjadi pengurus organisasi PWRI, ini luar biasa. Usia sudah lanjut, diutus jadi pengurus, anggota mau, saya sangat mengapresiasi,” paparnya.

Bupati Salwa mengungkapkan, telah muncul paradigma bahwa biasanya orang diusia lanjut susah tidak banyak peran. Akan tetapi dengan berorganisasi akan memperkuat. Maka dari itu, Pembina PWRI Bondowoso ini pun meminta agar pengurus PWRI juga turut andil membangun Bondowoso. “Kita harus kompak membangun Bondowoso,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris PWRI Jatim, berharap kepada pengurus dan anggota PWRI Bondowoso untuk meningkatkan kinerja. Yakni untuk memerhatikan bahwa cinta tanah air itu sebagian dari iman.

“Yang kedua, ingat bahwa kita harus mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri, karena kita bersaudara,” tambahnya. Tak hanya itu, ia pun mengingatkan bahwa siapapun yang menjadi pemimpin, wajib untuk membantu dan menghormati serta membanggakannya.

“Dan ingat, tumbuhkan kepercayaan, jauhkan perselisihan, eratkan persatuan diantara kita. Dan ingat siapapun aku, dimana pun aku, aku untuk Indonesia,”pungkasnya. (gik/diy)