Musrenbang RKPD Bupati Bahas Refocusing Anggaran

Musrenbang RKPD Bupati Bahas Refocusing Anggaran
Bupati Pungkasiadi ketika memimpin musrenbang refocusing anggaran.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Pemkab Mojokerto mulai melakukan refocusing kegiatan dan realokasi APBD Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2020. Keputusan fokus anggaran ini terpaksa diambil akibat wabah Covid-19.

Tak hanya itu, beberapa kebijakan akan segera diterapkan. Salah satunya terkait kebijakan tentang larangan tradisi mudik jelang Ramadan yang dijelaskan oleh Bupati Pungkasiadi.

“Kita mohon kepada para pemudik, agar tetap di rumah dulu sampai situasi Covid-19 ini membaik. Saya juga minta setiap camat, kades atau lurah, ketua RT-RW untuk bisa memfasilitasi penanganan arus mudik Lebaran 2020. Salah satunya wajib isolasi mandiri selama 14 hari,” papar Bupati Pungkasiadi, Selasa (7/4).

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto Hariyono, memaparkan 7 prioritas pembangunan Kabupaten Mojokerto tahun 2021.

Hariyono juga membeberkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto, dimana pada tahun 2018 tercatat sebesar 5,88 persen atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,74 persen. Pertumbuhan ini sempat melambat menjadi 5,81persen karena kondisi ekonomi global yang kurang kondusif.

Sedangkan Gini Rasio tahun 2018 adalah sebesar 0,31, atau menurun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,32. Sehingga tingkat kesenjangan di Kabupaten Mojokerto terpantau mengalami penurunan.

Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Mojokerto dalam tiga tahun terakhir, dilaporkan mengalami penurunan, yaitu sebesar 3,68 pada tahun 2019, atau menurun dibanding tahun 2018 yang sebesar 4,27 dan tahun 2017 sebesar 5,0. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, yaitu 9,75 persen pada tahun 2019, atau menurun dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar 10,08 dan tahun 2017 sebesar 10,19.

“Prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur tahun 2021, mengambil tema Meningkatkan Industri, Pariwisata dan Investasi di Jawa  Timur, Didukung SDM dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Berkualitas,” beber Hariyono.(yep/rd)