Penganiaya Balita hingga Tewas Dikenal Tertutup dan Temperamental

Motif pria selingkuhan Sri (SA), Rudi Susanto, hingga tega memukul balita 3 tahun bernama SRH hingga tewas, terungkap.

Penganiaya Balita hingga Tewas Dikenal Tertutup dan Temperamental
Kamar pasangan kumpul kebo yang menganiaya balita.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Motif pria selingkuhan Sri (SA), Rudi Susanto, hingga tega memukul balita 3 tahun bernama SRH hingga tewas, terungkap. Hal tersebut diceritakan warga sekitar tempat kos pelaku.

Pelaku dan SA tinggal di kos-kosan berlantai 2 milik Dian dan almarhum Muharjo. Kos inj mempunyai 10 kamar. Pada siang hingga menjelang sore sejak bulan Januari 2024, sering terdengar tangisan seorang anak kecil.

“Kos milik Bu Dian samping rumah saya. Bila saya duduk di teras kerap terdengar suara tangisan. Awalnya saya gak tahu anak siapa itu. Setelah sekian hari, saya baru mengetahui ada penghuni kos pria dan wanita serta anak laki laki usia sekitar 3 tahun,” ujar Suri (50), warga yang bertetangga dengan kos tersebut, Jumat (16/2).

Suli menceritakan tangisan yang didengar itu tidak wajar dan seolah-olah anak kecil itu kondisi sakit.  “Saya juga sempat melihat pada Selasa siang (13/2), anak kecil itu diajak ibunya berperawakan tubuh sintal  beli gorengan dan minuman es. Anehnya ibunya sehat begitu Tapi anaknya sekilas terlihat kurus dan kurang vitamin,” tambah Suri.

Warga sekitar tidak mengetahui bahwa kedua pasangan tersebut adalah Rudi Susanto dan SA. Mereka bukan suami istri sah. Karena keduanya tidak melampirkan identitas masing masing.  Hal ini dibenarkan oleh Ketua RT10 Zainul Arifin kepada Harian Bangsa.

“Dia itu penghuni kos masih 3 bulan tinggal di situ. Bu Dian yang juga dulu mantan ketua RT di sini. Tapi hingga saat ini identitas KTP belum pernah kita terima. Jadi saya sempat tanya ke Bu Dian selaku pemilik kos. Dia bilang masih belum dikasih oleh pasangan itu. Kita kecolongan ada pasangan kumpul kebo di kampung kami hingga terjadi tindak kriminal,” geram Arifin, Jumat (16/2).

Sementara, Heru (35) warga sekitar mengatakan, Rudi Susanto adalah teman kerjanya. Heru mengatakan bahwa Rudi Susanto mempunyai beberapa pekerjaan. “Jadi saya kenal dia barusan saja saat masuk kerja kantor gudang Shopee di Jalan Raya Rungkut (depan Polsek Tenggilis Mejoyo). Dia bagian serabutan. Tapi sering juga libur karena mempunyai  pekerjaan sampingan sebagai sekuriti di rumah sakit. Dia ini orangnya tertutup tidak mau jujur bila berteman,” aku Heru.

Heru menceritakan antara Rudi Susanto dengan SA baru berkenalan sekitar 3 bulan. Sebelumnya Rudi Susanto tinggal kos sendiri di tempat kejadian. Pada Januari 2024 baru tinggal bersama dengan SA.

“Saya itu sempat tanya ke Rudi, status keduanya apa? Dijawab nikah siri. Sang perempuan SA adalah janda kata Rudi. Dan SA ini mengakunya kerja di pabrik di  Taman, Sidoarjo,” tambah Heru.

Heru juga mengungkapkan dirinya sempat risih dan kurang enak atas sikap SA kepadanya. SA kerap menelepon Heru guna keperluan meminjam motor. “Saya juga gak enak kerap di WA dan di telepon dengan alasan pinjam motor. Padahal Rudi kan ada motor. Saya khawatir dituduh suka dengan SA karena tubuhnya yang sintal. Padahal saya gak ada rasa. Apalagi istri orang,” papar Heru.

Dari motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban, warga menduga Rudi Susanto merasa tergganggu akan tangisan SRH. Menurut Suri, korban hampir tiap hari menangis bila berada di kos-kosan Rudi Susanto.

Heru juga mengatakan bahwa sifat dan karakter Rudi Susanto meski tertutup tapi temperamental. “Dia itu suka memukul bila tidak suka ke orang. Saya kira hanya suka memukul kepada orang seumuran dia, tapi kok sama balita malah tega,” tutup Heru. (yan/rd)