Polisi Periksa Hotel Lokasi Pelatih Paskibra Lakukan Pencabulan

Polisi melakukan pemeriksaan di Hotel Ready Room Palacio, Jalan Nginden Semolo, Surabaya.

Polisi Periksa Hotel Lokasi Pelatih Paskibra Lakukan Pencabulan
Suasana Hotel Ready Room Palacio pasca pemeriksaan polisi.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Polisi melakukan pemeriksaan di Hotel Ready Room Palacio, Jalan Nginden Semolo, Surabaya. Pemeriksaan ini sebagai buntut kasus penangkapan pelatih paskibra bernama Ageng (37), warga Jalan Bronggalan Sawah. Ia diduga terlibat kasus pencabulan yang dilakukan terhadap siswi  bernama ARH (15), warga Jalan Baruk Utara.

Ageng adalah seorang pelatih paskibra ternama di Surabaya. Dia mengenal korban setelah menjadi murid paskibra. Pada 13 Januari 2024 siang, antara korban dan pelaku janjian bertemu di Caffe Pallacio, Jalan Nginden Semolo.

Ternyata Ageng mengajak ARH ini bukan untuk tujuan membicarakan latihan paskibra. Ada keinginan busuk yang telah direncanakan oleh pelaku. Selama ngobrol di Cafe Palacio, Ageng mengajak korban pesta miras. Tidak lama, korban mengalami mabuk dan diajak ke Hotel Ready Room Palacio yang berjarak hanya 20 meter.

Selama di Ready Room Palacio lantai 1 No.2, korban diperkosa secara oral, hingga mengalami kesakitan. Tidak terima dengan perbuatan bejat pelaku, korban melaporkan ke Mapolrestabes Surabaya di hari yang sama.

“Benar kita sudah lakukan penangkapan kepada pelatih paskibra yang terkenal di Surabaya. Namun rilis resminya nanti apa kata kasat reskrim,” ujar  Kanit PPA Polretabes Surabaya AKP Rina Shanti Nainggolan, Kamis (1/2).

Oki, salah satu staf karyawan Hotel Ready Room Palacio membenarkan bahwa ada kejadian di hotelnya, dan sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polrestabes Surabaya.

“Pada malam harinya kita didatangi oleh Unit PPA Polrestabes Surabaya terkait adanya laporan pencabulan. Awalnya kita tidak tahu bila ada peristiwa itu dan baru mengetahui saat didatangi polisi,” aku Oki.

Oki juga memberikan keterangan bahwa dari CCTV yang ada, hanya pelaku terlihat masuk ke kamar hotel. Sedangkan korban tidak terlihat.

Dari pengamatan awak media saat berada di lokasi bahwa pengujung hotel mayoritas berpasangan, namun wajib sudah memiliki KTP. Hal tersebut diutarakan oleh Noval yang mengaku sebagai manajemen Hotel Ready Room Palacio. “Untuk mekanisme penginap di Hotel Ready Room Palacio wajib sudah mempunyai KTP. Kalau mayoritas pelajar saya tidak paham,” aku Noval melalui WA.(yan/rd)