Teman Kumpul Kebo Aniaya Balita hingga Tewas

Kematian seorang balita bernama Risky (3) di sebuah kos Jalan Kutisari V No.11, RT 10 RW 02, Tenggilis Mejoyo, berhasil diungkap Polrestabes Surabaya.

Teman Kumpul Kebo Aniaya Balita hingga Tewas
Pelaku Rudi Susanto yang menganiaya hingga tewas balita 3 tahun.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kematian seorang balita bernama Risky (3) di sebuah kos Jalan Kutisari V No.11, RT 10 RW 02, Tenggilis Mejoyo, berhasil diungkap Polrestabes Surabaya. Satreksrim Polrestabes Surabaya membeberkan motif dan kronologis dari penganiayaan seorang balita hingga mengalami hilangnya nyawa.

Polisi menetapkan Rudi Susanto (27) warga Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, sebagai pelaku penganiayaan hingga menyebabkan terbunuhnya korban balita.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, kasus ini berawal ibu korban Sri (SA) yang masih berstatus istri SF (48) sudah memiliki tiga anak menjalin asmara dengan Rudi Susanto. Sampai akhirnya tinggal kumpul kebo bersama selingkuhannya di Jalan Kutisari itu.

"Memang kerap korban RSH diajak tidur di kos-kosan Rudi Susanto. Pada tanggal 13 Februari 2024 lalu pukul 08.00 WIB, ibu korban menitipkan anak ke Rudi Susanto di kos. Ibu korban pergi karena ada panggilan kerja di sekitaran Jalan Kenjeran. Saat itulah Rizki menganiaya korban hingga tewas," ucap Hendro.

Ibu korban, kata Hendro, di hari korban meninggal sempat mempunyai firasat curiga kepada Rudi Susanto. Sekitar pukul 16.00 WIB,  ibu korban sempat berkali-kali melakukan panggilan video call kepada pelaku untuk menanyakan anaknya. Namun tidak dijawab. Ketika ditelepon dengan panggilan biasa Rudi Susanto mengangkat lalu marah-marah menyuruh cepat kembali ke kos.

Menjelang Magrib, ibu korban akhirnya pulang dari kerja. Ia melihat anak dan teman kumpul kebonya Rudi Susanto sedang tidur. Ia melihat kepala kiri anaknya ada luka lebam dan di pantat ada feses. Korban dibangunkan tapi tidak ada respon. “Nah, kemudian dibangunkanlah pacarnya ditanya kok anak saya lebam dan tidak bangun. Pelaku bilang tidak tahu karena sedang tidur," sebut Hendro.

Sampai 15 menit korban tak ada respon. Badan korban pun dingin. Ibu mulai panik dan membawa korban ke RSI Jemursari. Di sanalah dokter menyatakan korban sudah meninggal. Ibu kemudian menyampaikan kabar duka itu kepada suami sahnya lewat anaknya yang pertama. Sampai akhirnya ayah korban tiba di rumah sakit.

Ketika jenazah korban dilihat, sang ayah menduga anaknya meninggal dengan cara tidak wajar. Ayah korban malam itu juga membuat laporan ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. (yan/rd)