Adakan Webinar, GPPD Diapresiasi Wagub Emil Dardak
Surabaya - HARIAM BANGSA
GPPD (Gerakan Pemuda Peduli Demokrasi) mengadakan webinar bertema "Mewujudkan Pilkada Tanpa Hoaks dan Politik Uang", pada Rabu (2/11). Webinar tersebut dihadiri oleh tiga narasumber yaitu Risyad Fahlevi selaku Aktivis muda, Abdul Kodir selaku Akademisi dari UNM, Emil Dardak sebagi Keynote speaker selaku wakil gubernur Jawa Timur, dan dimoderatori oleh Ajeng Adinda yang menjadi Duta Damai Jawa Timur 2020
Peserta Webinar tersebut adalah anak muda dari anak muda, terutama yang berasal dari Jawa Timur.
Pembicara pertama pada Webinar ini adalah Emil Dardak. Beliau secara langsung menyampaikan apresiasi terhadap visi dan gerakan yang dilakukan oleh GPPD.
"Saya berharap generasi muda berperan untuk meningkatkan kualitas Pilkada kita. Pilkada justru menentukan karena merupakan perwujudan otonomi daerah", tuturnya.
Selain itu Emil juga menyinggung perihal politik uang yang sudah membudaya, ia sekaligus berpesan kepada anak muda agar memberikan pencerdasan terhadap bahaya dari politik uang.
"Masyarakat kita sangat membuka diri terhadap politik uang. Ini bahaya. Anak-anak muda harus kencang menyuarakan anti politik uang. Ini bukan untuk siapa2, tapi untuk kebaikan Indonesia", tandasnya.
Pembicara kedua, yaitu Abdul Kodir yang juga akademisi asal Universitas Negeri Malang juga angkat bicara tentang berbahayanya politik uang. Dia mengkritik keterlibatan kaderpartai politik yang berperan dalam membangun dinasti politik hingga menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap politisi.
"Kader-kader partai politik belum tentu ikut membangun daerahnya, tapi terkadang justru sibuk membangun kekuasaan bahkan hingga dinasti politik. Itu bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap politisi".
Abdul Kodir juga menyarankan agar partai politik melakukan pembenahan karena partai merupakan aspek fundamental bagi terselenggaranya sistem politik di Indonesia.
"Partai politik harus berbenah dalam sisi pengkaderan karena menjadi aspek yang fundametal dalam sistem politik di Indonesia", tuturnya.
Senada dengan Emil, Risyad Fahlefi selaku aktivis yang juga menjadi Wakil Presiden BEM Unair 2020 menjelaskan bahwa demokrasi akan bisa lebih substansial jika masyarakat, penegak hukum, dan partai politik turut mengambil peran.
"Demokrasi yang dianut di Indonesia sudah saatnya untuk dikembalikan pada demokrasi yang lebih substansial. Fokusnya bukan di money politics dan hoaks, tapi gagasan para calonnya. Untuk mewujudkan itu perlu peran penting dari tiap elemen termasuk penegak hukum, partai politik, dan masyarakat luas", paparnya.
kontributor: elvi