RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Pasien Bayi Kembar Siam dengan Penyatuan Unik

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Pasien Bayi Kembar Siam dengan Penyatuan Unik
Bayi saat ini terus mendapatkan pengawasan dan perawatan hingga menjelang operasi pemisahan.

Tulungagung, HB.net - Bayi kembar siam yang menghadapi kondisi langka telah ditangani dengan cermat tim medis di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Kasus yang jarang terjadi ini melibatkan bayi laki-laki yang lahir melalui operasi caesar pada Rabu tanggal (17/04) dengan masa kehamilan normal 38 minggu. Kedua bayi kembar tersebut fisiknya bersatu di dasar tulang belakang (bokong), tetapi wajah mereka tidak saling berhadapan, menggambarkan kasus conjoined twins pygopagus.

Plt Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, menyatakan bahwa rumah sakit menerima rujukan bayi kembar siam ini dari RS Bhayangkara Tulungagung pada hari Selasa tanggal (23/04). Setelah koordinasi dengan tim medis dari RSUD dr. Sutomo Surabaya, keputusan diambil untuk merujuk bayi kembar siam tersebut ke RSUD dr. Iskak Tulungagung guna perawatan lanjutan hingga kondisi optimal bagi operasi pemisahan.

"Perawatan ini sampai kondisi optimal untuk dilakukan operasi pemisahan,” katanya kemarin (23/4).

Menurut dr. Kasil, proses persiapan operasi pemisahan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan perawatan yang dilakukan hingga bayi kembar siam mencapai usia 8 bulan. Melibatkan berbagai anggota tim medis dan sarana prasarana pemeriksaan penunjang, RSUD dr. Iskak Tulungagung berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi bayi tersebut.

Meskipun bayi kembar siam ini memiliki kondisi organ tubuh yang tidak sepenuhnya genap dan beberapa organ harus berbagi, kondisi kesehatannya saat ini cukup baik dan stabil.

“Sebelum operasi dilakukan, tim medis telah memastikan bagian mana yang bersatu dan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat,” ujarnya.

Menariknya, bayi ini sebelumnya tidak terdeteksi sebagai kembar siam, dan lahir dengan skor yang baik serta berat badan normal totalnya adalah 5.190 gram.

“Umur kehamilan juga sudah baik yakni 38 minggu, jadi bukan prematur. Ini adalah modal bayi ini lahir baik,” terang Ketua Tim Pemantau Perkembangan Bayi Kembar Siam, dr Zuhrotul Aini

Menurutnya, pada pemeriksaan fisik awal menunjukkan bahwa hampir semua organ tubuhnya normal, kecuali bagian bokong yang menempel dan menjadi fokus utama perhatian medis.

“Pada bagian bokong, anogenital didapati anus tunggal, penis satu, dan skrotum ada dua yang utuh dan dua lagi mungkin tidak terbentuk dengan baik. Itu yang menjadi masalah nanti,” jelas dr Kasil.

Kondisi bayi kembar siam yang bakal ditangani RSUD dr Iskak Tulungagung.

Tim medis di RSUD dr. Iskak Tulungagung fokus pada program pemberian nutrisi dan pencegahan infeksi pada saluran pencernaan bayi kembar siam. Tujuannya menjaga kesehatan bayi-bayi tersebut hingga tiba saat operasi pemisahan.

"Kondisi khusus bayi ini, dengan dua perut dan dua usus yang harus dibuang melalui satu lubang anus, menimbulkan risiko infeksi jika pembuangan tidak lancar,” tutupnya

Meskipun menghadapi tantangan yang unik, kondisi bayi tersebut dalam kategori baik. Dengan kemampuannya untuk minum dan buang air yang normal, bayi kembar siam ini menerima perawatan intensif dengan harapan untuk hasil yang baik dalam operasi pemisahan mendatang. (fer/ns)