Antisipasi Virus Corona, Seluruh RS di Jatim  Siapkan Ruang Isolasi

Antisipasi Virus Corona, Seluruh RS di Jatim  Siapkan Ruang Isolasi
Gubernur Jawa Timur saat meninjau ruang isolasi.

SURABAYA,  HARIAN BANGSA - Dinas Kesehatan Jawa Timur menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang diduga terkena virus corona. Ruang isolasi ini tak hanya ada di rumah sakit kelas A, namun juga disiapkan di rumah sakit kelas B. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana mengatakan, hal ini dilakukan melihat penyebaran virus Corona yang semakin masif. Selain itu, disediakannya ruang isolasi di RS kelas B bisa diakses lebih dekat oleh masyarakat.

"Di Jatim ini ada 384 Rumah Sakit (dengan berbagai kelas). Lalu ada sebagian besar yang juga kelas B kita siapkan untuk ruang isolasinya. Apabila nanti memang daerah terdekatnya di mana, kalau misalnya ada TKI di wilayah mana, maka kita akan memanfaatkan atau menggunakan rumah sakit yang memang sudah kita siapkan ruang isolasinya," papar Herlin di Surabaya, Selasa (28/1).

Sebelumnya, Pemprov Jatim telah menyiapkan tiga rumah sakit untuk bersiaga merawat penderita virus Corona. Ketiga rumah sakit tersebut yakni, RSU Dr Soetomo Surabaya, RSUD Saiful Anwar Kota Malang, dan RSUD Soedono di Madiun. Namun kini, Dinkes Jatim telah berkoordinasi agar semua RS baik milik pemerintah ataupun swasta bisa memiliki ruang isolasi.

"Sehingga ada tiga rumah sakit yang sudah kita siapkansiagakan untuk penanganan pneumonia corona ini. Tetapi rumah sakit yang lain, misalnya Rumah Sakit Ramelan hari ini akan kita cek kembali, karena perkembangan dari dunia luar masih terus meningkat, kita lakukan rapat kembali baik itu Rumah Sakit milik swasta, milik pemerintah, milik TNI, milik Polri, kita ajak semua hari ini membuat ataupun mensosialisasikan standar prosedur operasional atau SPO,"papar Kadinkes.

"Nanti jika ditemukan seseorang yang kita curigai, kira-kira akan dibawa kemana jika ditemukannya di titik ini, yang hari ini kita akan rapatkan. Untuk Penanganan ada 3 RS yang disiapkan," imbuh Herlin.

Selain itu, RS kelas B Ini tak hanya akan disiapkan unruk mengisolasi saja. Namun juga diupayakan agar bisa menyembuhkan pasien. "(Kita upayakan) semua (RS) kalau sudah ruang isolasi Itu sudah (bisa dimanfaatkan) pasti dengan penanganannya. Nanti ruang isolasi adalah ruang penanganan, dimana kita menjaga untuk pihak luar tidak tertular. Jadi bukan hanya di tiga rumah sakit ini saja, tapi Rumah Sakit kelas B yang lain juga kita siapkan untuk bisa menerima apabila ada kasus-kasus yang suspek Pneumonia. Tentu nanti akan kita koordinasikan, dari teknis medisnya itu dari Dr Sutomo dan jika ada rumah sakit kelas B yang lain pada kasus maka kita akan tetap berkoordinasi apabila ditemukan kasus-kasus tersebut," pungkasnya.

Sehari setelah mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSU dr Soetomo terkait virus Corona, kondisi WN China berangsur membaik. Meski begitu, pasien tetap ditempatkan di ruang isolasi sambil menunggu hasil pemeriksaan.

"Perkembangannya membaik dan lebih baik dari kemarin. Kami amati dari kamera CCTV dan tadi pagi juga kami sudah mendengar laporan dari dokter perawat karena setiap pagi kan ada morning report dan perkembangannya cukup baik," kata Kepala Humas RSU dr Soetomo, dr Pesta Parulian, Selasa (28/1).

Dikatakan membaik, lanjut Pesta, karena selama di ruang isolasi pasien tidak mengeluhkan soal sesak napas, batuk, atau demam. "Dari laporan, aktivitasnya tidak ada keluhan sesak, batuk, dan tidak ada demam. Hanya, memang sampai di pemeriksaan kami masih ruangan isolasi," tambah Pesta.

Menurut Pesta, selama dirawat di ruang isolasi, pasien telah diambil sampel untuk pemeriksaan swab tenggorokan dan darahnya. Sedangkan untuk hasilnya akan keluar 1-2 hari mendatang. Sampel tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium dan akan diketahui apakah pasien tersebut terdampak virus Corona atau tidak.

Dikatakan membaik, lanjut Pesta, karena selama di ruang isolasi pasien tidak mengeluhkan soal sesak napas, batuk, atau demam. "Dari laporan, aktivitasnya tidak ada keluhan sesak, batuk, dan tidak ada demam. Hanya, memang sampai di pemeriksaan kami masih ruangan isolasi," tambah Pesta.

Menurut Pesta, selama dirawat di ruang isolasi, pasien telah diambil sampel untuk pemeriksaan swab tenggorokan dan darahnya. Sedangkan untuk hasilnya akan keluar 1-2 hari mendatang. Sampel tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium dan akan diketahui apakah pasien tersebut terdampak virus Corona atau tidak.

"Kemarin kami sudah lakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan swab tenggorokan dan pemeriksaan darah lainnya. Dan dalam 1 atau 2 hari ini akan keluar hasilnya. Setelah itu, akan kami kirim hasilnya ke PPLK dan rumah sakit tropical disease Unair," terangnya.

Dalam kesempatan itu juga, Pesta mengimbau kepada pusat pelayanan yang ada di seluruh Jatim untuk tidak panik terhadap isu virus Corona. Sebab, kriteria untuk suspect virus tersebut sudah jelas. "Kami juga mengimbau kepada pusat-pusat pelayanan Jawa Timur agar tidak terlalu panik. Jangan nanti ada batuk sedikit-sedikit nanti telepon Rumah Sakit dr Soetomo," imbaunya. (mid/ns)