Diancam Dipukuli, Sepeda Pelajar Dirampas

Seorang pelajar di Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo mengaku menjadi korban perampasan sepeda angin miliknya.

Diancam Dipukuli, Sepeda Pelajar Dirampas
Aksi perampasan sepeda angin menimpa seorang pelajar di Sidoarjo. Ilustrasi

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net -  Seorang pelajar di Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo mengaku menjadi korban perampasan sepeda angin miliknya. Sebelum pelaku melakukan perampasan, korban juga sempat diancam akan dipukuli.

Diketahui korban adalah seorang pelajar bernama Caesar Eka Layung Seta. Korban yang masih duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah tersebut menjadi korban perampasan oleh dua orang pelaku di kawasan Sawotratap, Gedangan.

Paman korban, Firmansyah, saat dihubungi memaparkan bahwa insiden perampasan tersebut bermula ketika korban yang juga keponakannya tersebut pulang dari sekolah.

“Kejadiannya hari Jumat (2/9) sekitar pukul 11.15 WIB. Sewaktu dia pulang sekolah, dia tiba-tiba dipepet oleh dua orang yang tidak dikenal dan menanyai dari sekolah mana,” kata Firman dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (7/9).

Setelah dijawab, katanya, pelaku mau mencari anak dari sekolah itu karena telah menganiaya anaknya (anak pelaku). Dari situ pelaku mengajak dan menggiring keponakannya.

Lebih lanjut Firman menjelaskan, setelah diajak dan digiring menuju jalan yang terlihat sepi, korban diminta untuk menyerahkan sepeda anginnya ke salah satu pelaku sebagai jaminan agar tidak kabur.

“Nah waktu ponakan saya menyerahkan sepedanya, pelaku yang satu membawanya naik sepeda motor. Katanya diajak ke sekolah tapi ternyata dia malah diturunkan di kawasan Desa Alas Tipis, Gedangan yang sepi,” terangnya.

Masih dikatakan Firman, pelaku di tengah jalan tiba-tiba langsung menurunkan keponakannya secara paksa dan mengancam akan memukul korban jika melawan.

“Yang dibawa sepeda angin merek Polygon. Pelaku yang sempat mengancam keponaan saya terekam CCTV dua orang menggunakan sepeda motor merek Suzuki Shogun,” katanya.

Oleh karena insiden tersebut, Firman mengatakan jika korban mengalami trauma akibat kejadian itu.  Pihaknya sempat melapor ke polsek terdekat. Namun mengurungkan tidak meneruskan laporannya. Hal ini setelah pihak polsek meminta nota pembelian sepeda angin yang sudah tidak dimiliki korban.(cat/rd)