Diresmikan Wapres, Masjid KH Hasyim Asyari Diharapkan Jadi Pusat Kegiatan

"Masjid ini adalah dibangun yang ketiganya," terang KH Fathul Huda yang juga mantan Bupati Tuban itu.

Diresmikan Wapres, Masjid KH Hasyim Asyari Diharapkan Jadi Pusat Kegiatan
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin menandatangani peresmian prasasti masjid KH Hasyim Asyari di Kompleks Ma'had Bahrul Huda didampingi Wagub Jatim dan Pengasuh Ma'had Bahrul Huda, KH Fathul Huda.

Tuban, HB.net - Masjid KH Hasyim Asyari yang berada di Kompleks Ma'had Bahrul Huda Jalan Letda Sucipto Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban telah diresmikan oleh Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, Kamis (10/8/2023).

Sebelum diresmikan Wapres, Pengasuh Ma'had Bahrul Huda, KH Fathul Huda menyampaikan, bahwa masjid ini adalah dibangun ketiga yang sebelumnya sudah membangun masjid di dekat lembaga pendidikan SD. Kemudian, masjid yang pertama ada di lembaga pendidikan KB dan TK.

"Masjid ini adalah dibangun yang ketiganya," terang KH Fathul Huda yang juga mantan Bupati Tuban itu.

Ia menjelaskan, melalui pemberian nama KH Hasyim Asyari sendiri diharapkan dapat tabarukan dan tafakuran terhadap pendiri ulama. Setelah berdirinya masjid yang berada di sekitar lembaga pendidikan, maka kedepannya bisa menjadi rujukan masyarakat.

"Meski kita kewalahan menampung, tapi masyarakat tetap punya pilihan pendidikan. Dan alhamdulillah kita masih berkualitas," timpal Kiyai Huda begitu disapa.

Sementara itu, seusai peresmian Wapres RI, KH Ma'ruf Amin meminta, agar Masjid KH Hasyim Asyari tidak hanya menjadi tempat ibadah. Tetapi, di masjid ini nantinya sebagai tempat pusat kegiatan. Terlebih, dari masjid ini nantinya muncul pemimpin dan tokoh-tokoh hebat serta menjadi Presiden maupun Wakil Presiden.

"Semoga pesantren ini tak hanya menjadi pencetak atau orang-orang paham agama saja. Tapi juga sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," harapnya.

Wapres juga berharap, di Ma'had Bahrul Huda ini tak hanya pintar membaca dann memahami kitab saja. Melainkan, bisa berijtihad serta merespon masalah-masalah yang sedang terjadi. Selanjutnya, Ma'had Bahrul Huda sebaiknya menjadi pusat dakwah yang santun dan tidak menajdi pendakwah ahli maki-maki.

"Kedepan jangan sampai menjadi pesantren yang kumuh, lusuh maupun airnya berlumut," pesannya.(wan/ns)