Indosat Hadirkan SheHacks 2021 Awarding bagi Kaum Perempuan

Di Indonesia, bahkan di dunia, kesetaraan gender itu kurang. Banyak yang menganggap perempuan tidak bisa menjadi pemimpin atau menghasilkan karya.

Indosat Hadirkan SheHacks 2021 Awarding bagi Kaum Perempuan
Talkshow SheHacks 2021 yang dilakukan Indosat Ooredoo.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Di Indonesia, bahkan di dunia, kesetaraan gender itu kurang. Banyak yang menganggap perempuan tidak bisa menjadi pemimpin atau menghasilkan karya. Pada kali ini Indosat Ooredoo menghadirkan SheHacks 2021 Awarding Even.

Kegiatan ini dilakukan secara virtual dengan pengumuman pemenang dari even SheHacks 2021 Awarding. Selain itu, talkshow dan pemberian sertifikat kepada 10 finalis. Penyerahan ini dilakukan Director & Chief Operating Officer Indosat ooredoo, Vikran Sinha dan Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat ooredoo, Arief Musta’in.

“Selamat kepada pemenang, nanti para finalis ini akan akan mendapatkan pelatihan sampai akhir tahun. Semoga proposal yang dibuat para finalis bisa dipertanggung jawabkan. Sehingga dapat memberdayakan perempuan,” ujarnya, Rabu (1/9).

Dalam talkshow tersebut, salah satu pembicara Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo, Natasha Nababan menegaskan, jika memang selama ini tidak ada kesetaraan gender. Padahal, jika dilihat banyak perempuan yang bisa berkarya dan bekerja. Seperti para perempuan 10 finalis SheHacks 2021 ini.

“Para finalis membuat saya terinspirasi pada saat melakukan penilaian terhadap mereka. Mereka punya semangat peduli. Jadi itu membuat kita ‘waow’. Mereka juga peduli dengan masalah sehari-sehari. Jadi tidak hanya berkarya,” tandasnya.

Senada, Construction Director MRT Jakarta Silvia Halim menegaskan, jika para perempuan bisa berkarya. Bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa. Hal tersebut tidak menjadi beban bagi mereka. Selain menjadi pekerja atau pelakuk bisnis mereka juga bisa menjadi ibu rumah tangga.

“Beberapa mereka juga bisa membagi waktu antara dirinya dan pekerjaannya. Mereka juga bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Karena bukan menjadi suatu beban inilah, mereka bisa melakukannya. Apalagi saat ini di era pandemi, semua serba digital. Kita sudah terbiasa fleksible dan WFH tidak masalah perempaun bekerja,” ucapnya.

Sementara CEO LinkAja Haryati Lawidjaja menegaskan, perempuan bisa fleksibel asalkan bisa mengikuti digitalisasi. Mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk melakukan pekerjaan atau membuat suatu karya yang dapat menghasilkan uang.

“Karena itulah kita membuat event seperti ini, banyak perempuan yang bisa bekerja dan bisa menjadi pelaku bisnis dengan mengikuti digitalisasi. Ini juga menjadi solusi kesenjangan gender,” pungkas Natasha Nababan. (diy/rd)