Jajaran Forkopimda Jember Cek Stok Beras

Arief Tjahjono mengungkapkan, kondisi stok beras diyakini masih aman hingga datangnya bulan ramadan, serta lebaran, yang jatuh pada bulan Maret hingga April 2023.

Jajaran Forkopimda Jember Cek Stok Beras
Kemasan beras 5 kilo di gudang Bulog Pakusari, yang disiapkan untuk OP.

Jember, HB.net - Jajaran Forkopimda Jember melakukan pengecekan stok beras pada Selasa, (14/02/2023) di beberapa tempat penggilingan beras yang ada di Jember. Rombongan tersebut dipimpin oleh Pj Sekda Jember, Arief Tjahjono.

Arief Tjahjono mengungkapkan, kondisi stok beras diyakini masih aman hingga datangnya bulan ramadan, serta lebaran, yang jatuh pada bulan Maret hingga April 2023. "Sampai menjelang panen raya, (bulan depan) dalam menghadapi puasa dan lebaran, Insya Allah aman," ujarnya, usai mengunjungi lokasi produsen beras Bintang Mulia di Wirolegi dan gudang Bulog di Pakusari.

Ia juga sempat membandingkan dengan kabupaten di sekitar Jember, saat ini dalam kondisi kekurangan beras. Ia membeberkan bahwa mereka sampai harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan warganya. "Yang di utara (Jember) itu (mengimpor beras) 200 ton, yang di sebelah selatan kita itu sudah 500 ton," ungkapnya.

Dengan pasokan beras dari pihak pemerintah maupun swasta, Jember dapat dipastikan memiliki pemenuhan kebutuhan beras yang cukup dan tidak perlu mengimpor. Sehingga stabilitas harga juga dapat dikendalikan.

Bahkan menurutnya, stok beras di Jember tetap cukup untuk terus menyuplai beras pada Operasi Pasar (OP) yang dilakukan setiap minggunya. "Nanti panen raya, kecenderungan harga akan menurun. Mudah-mudahan demand suplainya akan terjaga," tandasnya.

Kepala Kancab Bulog Jember, Ahmad Mustari, mengungkapkan, pihaknya terus mendukung langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras. Pihaknya memiliki mitra, untuk membantu pemenuhan stok dan menyalurkan pasokan beras di pasar.

“Untuk stok beras per hari ini, sekitar 400 ton. Seharusnya lebih dari 2000 ton kalau untuk di bulan-bulan seperti ini (belum panen). Tapi karena di bulan Desember-Januari kita gelontor di pasaran, jadi ya tinggal itu," bebernya.

Namun, pihaknya dapat menjamin kebutuhan tetap aman. Bahkan pihak Bulog juga tetap mengemas beras ukuran 5 kilo, agar dapat menyuplai beras di OP.

Kadisperindag Jember, Bambang Saputro, menyampaikan, memang setiap kali OP, Bulog menyuplai 1 sampai 2 ton. "Jam 7 pagi kita buka, jam 8 habis ludes terjual," pungkasnya. (yud/bil/diy)