Jember Gelar MQK, Peserta Capai 1.141,  Bupati Hendy Janjikan BPJS Ketenagakerjaan untuk Guru Ngaji

Bupati berharap, dengan digelarnya kegiatan MQK dapat menggali hasanah ajaran agama Islam dari kitab kuning.

Jember Gelar MQK, Peserta Capai 1.141,  Bupati Hendy Janjikan BPJS Ketenagakerjaan untuk Guru Ngaji
Bupati Jember menyerahkan dan hibah pada ponpes, masjid, musala dan penyerahan simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan pada guru ngaji serta penghulu.

Jember, HB.net - Bupati Jember Hendy Siswanto membuka Musabaqoh Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba membaca kitab kuning di Kabupaten Jember, di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Kamis, (25/11) malam.

Pembukaan MQK dihadiri jajaran OPD terkait serta beberapa perwakilan Pondok Pesantren di Jember. Lomba memperebutkan piala Bupati Jember tahun 2021 serta uang pembinaan sejumlah Rp 151 juta itu cukup menarik banyak peminat dikalangan pesantren. Tak tanggung, jumlah pesertanya mencapai 1.141 peserta dari berbagai Ponpes di Jember.

Bupati berharap, dengan digelarnya kegiatan MQK dapat menggali hasanah ajaran agama Islam dari kitab kuning. Dengan membaca dan memahami kitab kuning akan menjadi sumber ilmu pengetahuan, yang bisa menguatkan nilai-nilai toleransi beragama, menjadi perekat hubungan sosial dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pembelajaran kitab kuning maknanya sangat mendalam bagi kehidupan sehari-hari. Menjadi panduan beretika dan bermoral bagi siapapun yang mempelajarinya,” ujarnya.

Hendy juga berharap dengan terselengaranya MQK dapat membumikan kitab kuning di Bumi Pandhalungan ini.

"Membaca dan memahami kitab kuning akan menjadi sumber kekuatan untuk menjaga toleransi. Oleh kerenanya, Pemkab Jember melakukan upaya untuk membumikan kitab kuning di kabupaten Jember ini, salah satunya dengan cara lomba ini," imbuh Bupati yang berlatar belakang pengusaha itu.

Dia menjelaskan, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang juga berperan penting dalam upaya meraih kemerdekaan Indonesia, maupun dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam pembukaan MQK tersebut juga dilaksanakan penyerahan simbolis bantuan sosial kepada para guru ngaji, penghulu, serta hibah kepada pondok pesantren, masjid serta musala.

“Pemkab Jember juga akan mengikutsertakan guru ngaji dan penghulu ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai wujud perlindungan, secara bertahap,” sambung Bupati Hendy.

Bupati Hendy Siswanto, Forkopimda dan Pimpinan Ponpes di Jember saat pembukaan acara lomba MQK yang diikuti ribuan peserta.

Tidak hanya itu, Bupati juga menjelaskan bahwa Pemkab Jember juga mengangarkan pemberian bansos selain guru ngaji kitab suci Al-quran, juga kepada yang beragama lain seperti kitab suci Injil, Tripitaka serta Wedha.

“Ada total 23.697 guru ngaji, separuhnya diberikan tahun ini untuk bantuanya, sisanya tahun depan,” ujarnya.

Kepala Bagian Kesra, H. Achmad Mushoddaq dalam laporannya menjelaskan, peserta sejumlah 1.141 santri berasal dari 130 pondok pesantren di Kabupaten Jember.

“Kegiatan MQK akan dilaksanakan, Minggu, 28 November 2021 di 14 tempat tersebar di Kantor Pemkab Jember dan Masjid Agung Baitul Amin,” jelasnya. (yud/eko)