Kopilaborasi Sambang Pesantren, Ini Gagasan Walikota Madiun Kembangkan Ekonomi Pesantren

Wali Kota Madiun, Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd., mengatakan usaha di sektor pertanian yang dimiliki Pesantren Al Mardliyyah bisa dijadikan contoh bagi pesantren lain.

Kopilaborasi Sambang Pesantren, Ini Gagasan Walikota Madiun Kembangkan Ekonomi Pesantren
Wali Kota Madiun, Maidi (tengah) saat menjadi pembicara pada dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Pondok Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah.

Madiun, HB.net - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, kembali menggelar dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren. Kali ini, mengupas tentang peran agrobisnis dalam pembangunan ekonomi pondok pesantren, di Pondok Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah Madiun.

Diketahui, Ponpes Al Mardliyyah memiliki usaha agrobisnis yang berkembang bagus, yakni sektor pertanian. Saat ini sedang menanam melon dengan berbagai variasi dan bentuk, dan hasilnya sudah bisa setidaknya untuk memenuhi kebutuhan di Kota Madiun.

Salah satu pembicara dalam diskusi tersebut, Wali Kota Madiun, Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd., mengatakan usaha di sektor pertanian yang dimiliki Pesantren Al Mardliyyah bisa dijadikan contoh bagi pesantren lain.

Sebab, kata Maidi, santri memiliki kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh pendidikan formal lain. Menurutnya, santri memiliki fight spirit yang luar biasa, sehingga tinggal mengasah satu keunggulan atau keterampilan mereka, maka santri sudah bisa unggul di kancah bisnis negeri ini.

Dalam kesempatan ini, Maidi juga memuji Program One Pesantren One Produk (OPOP) sebagai program yang luar biasa. Dirinya menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program OPOP Jatim di Kota Madiun.

Program OPOP dinilainya merupakan program unggulan Gubernur Jawa Timur yang harus didukung sebagai upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kiprah OPOP di Jatim, ia menyatakan telah menyiapkan kafe kontainer milik Pemkot Madiun untuk dijadikan sebagai galeri produk-produk koperasi pondok pesantren (kopontren) yang tersebar di Kota Madiun.

Sementara Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk memperkuat keberadaan produk santri melalui OPOP Jatim. Antara lain dengan mengadakan pelatihan, workshop, dan talkshow. Salah satunya talkshow Kopilaborasi yang saat ini digelar di Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah.

Sekretaris OPOP Jatim, M Ghofirin, menjelaskan program OPOP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 62 tahun 2020 tentang OPOP. Dalam pergub itu dijelaskan, bahwa program OPOP dilaksanakan melalui pemberdayaan pesantren, santri, dan alumni. Melalui tiga pilar OPOP, yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur.

Pengasuh Ponpes Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah, KH Agus Mustofa, mengapresiasi digelarnya dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Al Mardliyyah. Ia berharap melalui dialog ini, bisa menguatkan ukhuwah wathoniyah dan ma'hadiyah pada semua.

 Pengasuh Ponpes Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah KH Agus Mustofa (kiri ke kanan), Kadis Pertanian dan KP Jatim Hadi Sulistyo, Wali Kota Madiun Maidi, dan Sekretaris OPOP Jatim M Ghofirin, saat menerima buah melon hasil pertanian PP Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah.

Menurutnya, OPOP merupakan peluang bagi pesantren mengembangkan usahanya. Santri harus mempunyai peran, sebab ilmu yang dipelajari lengkap. Tidak hanya memahami ilmu agama, namun juga ilmu lain yang mendukung kehidupan mereka.

Untuk diketahui, Dinas Kominfo Jatim selaku Bidang Marketing dan Komunikasi OPOP Jatim terus berupaya mempublikasikan semua program dan geliat OPOP Jatim agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui berbagai media baik cetak, elektronik, media online, media sosial, maupun media-media lain yang mudah, cepat, dan langsung diakses masyarakat luas. (mid/ns)