Kunjungi Bangkalan, Wapres Dorong Optimalisasi Ekonomi Syariah

Dalam kesempatannya, Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah melakukan penguatan ekonomi berbasis syari'ah berupa produk halal.

Kunjungi Bangkalan, Wapres Dorong Optimalisasi Ekonomi Syariah
Wapres KH Ma'ruf Amin saat berkunjung ke pondok pesantren Al-Anwar, Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Kamis (31/08/2023).

Bangkalan, HB.net - Optimalisasi ekonomi berbasis syari'ah, menjadi atensi Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin saat berkunjung ke pondok pesantren (Ponpes) Al-Anwar, Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan.

Dalam kesempatannya, Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah melakukan penguatan ekonomi berbasis syari'ah berupa produk halal. Sebab, dengan begitu maka akan Indonesia akan memiliki peluang menjadi pembuka pasar internasional.

"Pembentukan ekonomi syari'ah terus kami laksanakan, produk halal sedang kita giatkan. Mari seluruh daerah berbenah, karena selain menumbuhkan produk juga akan membuka pasar," ungkapnya, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, dalam membukan pasar produk halal, sudah dilakukan pemerintah sebagai pemasok produk halal di mancanegara, sperti di timur tengah yang sudah mulai dilakukan perjanjian perdagangan.

"Ini menjadi langkah kita untuk menjadi pusat perdagangan produk-produk halal, dari sektor keuangan kita sudah memulai, BSI sudah membuka di Dubai, sebentar lagi akan buka di Saudi Arabia," jelasnya.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Al-Anwar, KH. Muchlis Muhsin mengatakan bahwa lembaganya siap melaksanakan dorongan Wapres dalam optimalisasi ekonomi syari'ah. Pihaknya, sudah mulai mendirikan pegadaian syari'ah.

"Kami sudah memulai mendirikan pegadaian syari'ah, kami sudah sangat siap untuk pengembangan ekonomi berbasis syari'ah sebagai dalah satu produk halal," ujarnya.

Kesiapan akan hal itu, dikatakan oleh Muchlis bahwa sudah sejak lama, salah satunya dengan mendirikan perguruan tinggi ekonomi syari'ah dipesantrennya.

"Santri dan alumni memang kami dorong agar tidak hanya fokus pada baca kitab dakwah seperti ceramah, tetapi yang kami ingin mereka mampu menggerakkan ekonomi berbasis syari'ah ditengah masyarakat," pungkasnya. (fat/uzi/ns)