Lepas Bantuan dari Global Wakaf ACT-YP3I, Gubernur Jatim: Terima Kasih telah Memberikan Optimisme
Gubernur mengatakan, secara pribadi, telah lama mengenal kiprah ACT. Menurutnya selama ini kerja kemanusiaan ACT dilakukan tanpa batas, bahkan menembus batasan benua dan negara.
SURABAYA, HARIANBANGSA.NET - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas bantuan pangan untuk Masyarakat Jawa Timur dan korban bencana melalui pesantren dari Global Wakaf ACT bersama Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I), di Gedung Grahadi, Minggu (27/12/2020).
Selain Gubernur pelepasan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum YP3I, Marzuki Ali, perwakilan pengurus Barisan Ansor Serbaguna Nahdhatul Ulama (Banser NU). Gubernur mengatakan, secara pribadi, telah lama mengenal kiprah ACT. Menurutnya selama ini kerja kemanusiaan ACT dilakukan tanpa batas, bahkan menembus batasan benua dan negara.
“Karena itu, saat ini merupakan bentuk penyambungan program. Energi Global Wakaf ACT, YP3I dan seluruh samtri Kiai Mahfudz Sobari menjadi energi baru yang dapat memberikan harapan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Khofifah menegaskan, saat ini sudah on the right track dalam penyiapan kedaulatan pangan. Terutama proses pemberdayaan masayarakat agar terbantu dan ekonominya berkembamg.
“Ini ketemu ekosistemya, ada juga Santri Taruna Tani (SANTANI) yang menjadi penyemai sektor produktifitas sektor pertanian. Terima kasih sudah memberikan optimisme,” ungkap Gubernur.
Menurut Ketua Dewan Pembina Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap, Ahyudin, program bantuan 100 ton beras wakaf dan 10 ribu karton air wakaf gratis adalah pengantar dari sebuah program dan gerakan besar yang bernawa Wakaf Sawah Produktif.
“Saat ini Global Wakaf dan YP3I sedang memulai pemberdayaan masyarakat dan petani dengan mengelola 500 hektare sawah wakaf di berbagai tempat di Jawa Timur, alhamdulillah program ini kemarin kita soft launching di Mojokerto,” ungkap Ahyudin.
Menurutnya, program ini merupakan bentuk semangat menjadikan bangsa Indonesia kembali sebagai bangsa yang berdaulat pangan.
“Apalagi setelah berjumpa dengan Ibu Gubernur, makin membara spirit kita. Insya Allah dimulai dari Jawa Timur, bangsa besar ini akan memiliki kedaulatan pangan, tidak sekadar ketahanan pangan,” jelasnya.Lebih lanjut ia menegaskan, jika gerakan Wakaf Sawah Produktif ini menyebar masif, maka dimulai dari Jawa Timur, Indonesia berubah dari importir menjadi negara eksportir pangan halal. (dev/ns)