Pasien Covid-19 Dapat Plasma Konvalesen, RSUD dr.Mohammad Saleh Miliki Alat Donor

Pemerintah Kota Probolinggo membuat terobosan, yakni alat donor plasma konvalesen untuk terapi Pasien Covid 19 di RSUD dr. Mohammad Saleh. Sehingga masyarakat tidak perlu keluar kota jika ingin mendapatkan donor plasma.

Pasien Covid-19 Dapat Plasma Konvalesen, RSUD dr.Mohammad Saleh Miliki Alat Donor
Walikota Habib Hadi saat melihat langsung alat donor plasma Konvalesen di RSUD dr. Mohammad Saleh.
Pasien Covid-19 Dapat Plasma Konvalesen, RSUD dr.Mohammad Saleh Miliki Alat Donor

PROBOLINGGO, HARIANBANGSA.net - Tingginya angka pasien terpapar Covid-19 di Kota Probolinggo membuat Pemerintah Kota Probolinggo membuat terobosan. Hal ini dibuktikan dengan adanya alat donor plasma konvalesen untuk terapi Pasien Covid 19 di RSUD dr. Mohammad Saleh. Sehingga masyarakat tidak perlu keluar kota jika ingin mendapatkan donor plasma.

Walikota, Habib Hadi Zainal Abidin meninjau langsung donor plasma konvalesen yang terletak di Ruang Apheresis di lantai dua gedung poli RSUD. Ia didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Setiorini Sayekti, Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah serta dokter patologi klinik dr Rosyid dan dr Bobby Mulyadi.

Pendonor perdana ini pernah terkonfirmasi positif Covid 19. Donor plasma berlangsung sekitar satu jam, sedangkan transfusi darah dilakukan di ruang isolasi.

Dokter patologi klinik, dr Bobby Mulyadi menjelaskan, pelayanan plasma konvalesen diberikan untuk semua pasien Covid-19 yang membutuhkan maka pihaknya akan bekerjasama dengan PMI Kota Probolinggo.

Prosedur bagi pendonor plasma konvalesen adalah pasien Covid-19 yang sudah sembuh datang ke rumah sakit dan dilakukan screening untuk mengetahui apakah ada infeksi penyakit menular dan mengecek antibody. Jika hasil screening menunjukan hasil baik maka donor dilanjutkan pada hari berikutnya.

“Ada syarat ketentuan yang berlaku, apabila sudah mendapatkan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) dari orang lain sebaiknya donor kembali dalam waktu tiga bulan kemudian. Tidak boleh 14 hari setelah bebas gejala, jadi ada persyaratan tambahan. Satu pendonor bisa memberikan 20 kali dalam satu tahun asal screeningnya lolos. Mereka bisa kembali dua minggu kemudian (setelah donor sebelumnya),” jelas dr Bobby.

Setelah diambil dari pendonor yang dermawan, lanjut dr Bobby yang saat itu didampingi dr Abraar HS Kuddah, plasma akan disimpan pada minus 20 derajat ke atas bisa bertahan dalam 3 sampai 6 bulan. Apabila disimpan pada minus 40 derajat bisa disimpan hingga 1 tahun. “Alat penyimpanan sudah ada,” tegasnya.

Walikota, Habib Hadi Zainal Abidin berharap, warga yang pernah menderita Covid-19 dan sembuh dapat mendonorkan plasmanya, karena yang membutuhkan sangat banyak untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif membantu percepatan penyembuhan.

“Mudah-mudahan bermanfaat. Bagi masyarakat yang sudah sehat dari COVID 19 datanglah ke RSUD ini. Hanya ada tiga RSUD di Jawa Timur yakni di RSUD dr. Mohammad Saleh, Malang dan Surabaya yang punya alat donor plasma Konvalesen ini," ujarnya. (ndi/diy)