Napi Perempuan Lahirkan Bayi Laki

AV nampak meringis kesakitan ketika hendak naik mobil dinas kepala Rutan Perempuan Surabaya, Rabu (21/9).

Napi Perempuan Lahirkan Bayi Laki
AV dan bayi yang baru dilahirkannya.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - AV nampak meringis kesakitan ketika hendak naik mobil dinas kepala Rutan Perempuan Surabaya, Rabu (21/9). Dia berusaha terus berjalan. Tangan kanan meremas pinggangnya.

 “Aduh Bu, perut saya mules,” cetus AV sambil meringis menahan sakit.

Seorang petugas berusaha membopong AV dari belakang. Petugas lainnya membantu membawakan perlengkapan dan pakaian milik AV. Maklum, perut AV yang sudah buncit terasa berat. Masa persalinannya memang sudah dekat. Sudah bukaan empat.

“Pagi tadi warga binaan berinisial AV mengaku perutnya mulas. Setelah diperiksa oleh perawat rutan ternyata sudah waktunya persalinan. Pihak rutan segera melakukan rujukan ke puskesmas sesuai SOP yang berlaku,” terang Kakanwil Kemenkum HAM Jatim Zaeroji.

 Petugas pun merujuknya ke Puskesmas Porong. Untuk melahirkan sang jabang bayi. Sebelum persalinan, perempuan 37 tahun itu menjalani tes usap antigen. Hasilnya negatif.  “Alhamdulillah ibu dan bayi selamat. AV melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki pada pukul 10.15 WIB,” jelas Zaeroji.

 Ini adalah anak kelima yang lahir dari rahim AV. Belum ada nama yang diberikan untuk jabang bayi berbobot 3 kilogram dan panjang 50 centimeter itu.

“Sejak masuk ke Rutan Perempuan Surabaya pada 27 Juli 2022 lalu, kami terus memperhatikan kesehatan AV dan kandungannya,” urai Karutan Perempuan Surabaya, Amiek Diyah Ambarwati.

 Perempuan yang terjerat pasal 378 KUHP itu selama ini memang rutin memeriksakan kandungannya ke bidan rutan. Bahkan, pihak rutan juga memberikan fasilitas pemeriksaan USG di RSUD Sidoarjo."Kami telah melakukan pemeriksaan USG ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi janin yang bersangkutan. Kondisi baik dan tidak ada penyulit," jelas Amiek.

Selain itu, Amiek mengaku bahwa pihaknya memberikan perhatian lebih kepada warga binaan perempuan dalam kondisi hamil seperti AV. Mulai dari memberikan infomasi kesehatan, kecukupan nutrisi, pengobatan, dan penanganan persalinan.

 “Besok rencananya akan kembali lagi ke rutan. Rencananya AV akan merawat sendiri bayinya sambil menjalani pembinaan di rutan, karena orang tuanya juga sedang sakit,” ungkap Amiek.

 Sejak ditahan aparat penegak hukum pada 17 April 2022 lalu, perempuan asal Wonokromo, Surabaya ini masih harus menjalani sisa masa penahanannya. Menurut Sistem Database Pemasyarakatan, dia baru bisa bebas pada 17 April 2023. Sebelumnya, dia divonis 12 bulan mengikuti pembinaan di dalam lapas atau rutan karena kasus penipuan jual beli 700 karton minyak goreng. (cat/rd)