Pertamina Utamakan SPBU di Jalur Logistik

Kelangkaan solar yang masih terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur membuat Pertamina harus memutar otak.

Pertamina Utamakan SPBU di Jalur Logistik
Antrean truk untuk mengisi solar di Sidoarjo.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kelangkaan solar yang masih terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur membuat Pertamina harus memutar otak. Pasalnya, hingga kini kasus kelangkaan solar belum terselesaikan.

Salah satu formula yang diberikan adalah memprioritaskan distribusi ke SPBU-SPBU yang vital.  “Kami berupaya mengatur truk-truk tangki. Truk tangki akan diprioritaskan untuk SPBU-SPBU yang kosong, terutama di jalur-jalur logistik," ungkap Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, Kamis (7/4).

Deden Mochamad Idhani mengatakan, stok solar di SPBU mencukupi, namun memerlukan banyak pasokan sehingga timbul antrean. Dia mengimbau, tidak perlu khawatir dan panik.

"Info dari lapangan, kendaraan cenderung mengisi full sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pengisian, sehingga solar di SPBU cepat habis," kata dia.

Ketika ditanya berapa lama pendistribusian BBM RON 90 dari terminal BBM ke SPBU? pihaknya mengatakan, berbeda-beda.  "Tidak bisa dihitung berapa lama, karena tergantung jarak antara terminal BBM menuju SPBU masing-masing, " ujar dia.

Hingga saat ini, penyaluran solar per hari sekitar 6.500 kilo liter (KL) dari sebelumnya 5.500 KL. Sementara, penyaluran solar per bulan sebesar 182.000 KL. "Ada kenaikan sebesar 18 persen, " jelas dia.

Diharapkan solar subsidi hanya untuk yang berhak sesuai peraturan, mobil mewah dan truk industri diimbau menggunakan Dexlite atau Pertadex. “Guna memastikan keandalan operasional penyaluran kepada masyarakat, tentunya kami membutuhkan bantuan dari seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi penyaluran produk BBM. Terutama yang bersubsidi seperti biosolar,” pungkas Deden.(mid/rd)