Ribuan Prajurit Kostrad Gelar Latihan Uji Siap Tempur di Situbondo

Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Andi Muhammad mengatakan, dalam latihan tempur tersebut, prajurit Kostrad mensimulasikan skenario perebutan sasaran yang dikuasai lebih dari satu Batalyon musuh.

Ribuan Prajurit Kostrad Gelar Latihan Uji Siap Tempur di Situbondo
Prajurit Kostrad TNI-AD berada di Tank Leopard dalam latihan UST di Puslatpur Marinir 5 Baluran.
Ribuan Prajurit Kostrad Gelar Latihan Uji Siap Tempur di Situbondo

Situbondo, HB.net - Dalam rangka meningkatkan kemampuan perangkat pasukan, ribuan prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI-AD mengikuti latihan Uji Siap Tempur (UST) di Pusat Latihan dan Tempur (Puslatpur) Marinir 5 Baluran, Kamis (28/10).

Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Andi Muhammad mengatakan, dalam latihan tempur tersebut, prajurit Kostrad mensimulasikan skenario perebutan sasaran yang dikuasai lebih dari satu Batalyon musuh.

“Latihan UST ini untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan sekaligus menguji sejauh mana kesiapan tempur satuan tersebut,” katanya.

Mayjen TNI Andi Muhammad menjelaskan,  latihan UST ini diikuti Satu Kompi Kavaleri dari Yonkav 8/NSW/2 Kostrad, 2 Baterai Arhanud dari Yonarhanud 2/ABW/2 Kostrad, satu Kompi Bekang dari Yonbekang 2/MWJ/2 Kostrad, satu Kompi Zipur dari Yonzipur 10/JP/2 Kostrad, 1 Kompi Kesehatan Lapangan dari Yonkes 2/YBH/2 Kostrad serta 1 Kompi Peralatan dari Denpal Divif 2 Kostrad.

“Setiap prajurit yang terlibat dalam latihan UST sudah dibekali kemampuan dan pengetahuan perorangan. Dalam latihan ini unsur pimpinan mulai dari Danru dan Danton harus dapat memaksimalkan kemampuannya dalam memimpin dan mengendalikan pasukan di medan yang sebenarnya,” ujarnya.

Mayjen TNI Andi Muhammad mengungkapkan, dalam latihan UST, TNI-AD menurunkan beberapa jenis Alutsista seperti Tank Leopard, rudal atlas dan rudal MPCV, Anoa Pindad Indonesia, Kendaraan Penjinak Bahan Peledak (Jihandak), Pasukan Medis Tempur, Pasukan Unit Service Peralatan Tempur, dan Pasukan Perbekalan.

“Kita lihat juga sejauh mana Kompi Peralatan menggerakkan personel dan kendaraan untuk mengatasi kesulitan apabila terjadi masalah. Baik itu akibat karena terkena ranjau atau disimulasikan ditembak oleh satuan musuh,” pungkasnya. (mur/diy)