Ritual Bakar Garam, Tangkal Virus Corona

Terbaru, masyarakat ramai-ramai membakar segenggam garam diperapian. Meski tak disarankan oleh ahli kesehatan langsung. Namun mereka meyakini, pembakaran garam ini sebagai upaya untuk menangkal corona virus, dan penyakit lainnya.

Ritual Bakar Garam, Tangkal Virus Corona
Salah satu masyarakat saat melakukan ritual bakar garam di halaman rumahnya.
Ritual Bakar Garam, Tangkal Virus Corona

Bondowoso, Hb.net - Di tengah meningkatnya kasus Covid-19, sejumlah masyarakat Bondowoso melakukan beragam ritual yang disebut sebagai ikhtiar untuk menangkal virus corona. Seperti, selamatan menggunakan serabi dan ketupat. Lengkap diikuti dengan doa bersama di lingkungan masing-masing.

Terbaru, masyarakat ramai-ramai membakar segenggam garam diperapian. Meski tak disarankan oleh ahli kesehatan langsung. Namun mereka meyakini, pembakaran garam ini sebagai upaya untuk menangkal corona virus, dan penyakit lainnya.

Seperti disampaikan Sri Ningsih, warga Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso. Ia bersama warga lainnya sudah sekitar tiga malam terakhir membakar segenggam garam, segenggam beras jagung, dan lima biji lombok. 

Aksi ini nyaris dilakukan semua warga di lingkungan rumahnya. "Ini kata salah satu tokoh agama dari Madura. Untuk menangkal berbagai penyakit, karena sekarang sedang wabah. Seperti dulu ini, mengusir tha'un," ujarnya Kamis malam (8/7).

Sri mengaku tak tahu bagaimana penjelasannya jika ini dilihat dari sisi kesehatan. Namun, dirinya menyebut ini adat yang sudah diyakini masyarakat sejak jaman dulu.

Senada disampaikan oleh Sumantri, warga Gg Pasar, Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Bondowoso. Ia menyebut bahwa memang benar belum ada penelitian pasti dari ahli kesehatan tentang membakar garam untuk menangkal virus corona.

Namun, ini adat telah dipercaya untuk mengusir penyakit yang ada di kampung. Karena dinilainya Covid-19 itu takut terhadap panas. "Seandainya ada Covid-19 yang lewat di halaman rumah mungkin mati karena takut panas," ujarnya.

"Itu sebenarnya nenek moyang, ini di luar dari ilmu tekhnologi. Keyakinan orang perorang," terang Sumantri.

Selain itu Haryono, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegalampel, mengaku hal serupa. Keluarganya juga membakar garam karena disebut bisa menangkal virus corona. "Ini usaha. Kalau dari penjelasan kesehatan ya tidak tahu. Katanya ini adat dari nenek moyang," tuturnya.

Nufafah warga Desa Pakuwesi, Kecamatan Curahdami, menyebut hampir setiap malam warga membakar garam di perapian. Di setiap depan rumah warga semuanya membakar garam di perapian. "Di pinggir jalan juga dibakari garam oleh warga," pungkasnya. (gik/diy)