Tanggul Jebol Terjang Perkampungan

Luapan sungai yang melintas di Kecamatan Prambon, tepatnya di Desa Mojoagung, mengalami jebol dan menerjang persawahan dan pemukiman warga.

Tanggul Jebol Terjang Perkampungan
Tanggul sementara yang dibuat warga untuk menutup luapan air sungai yang jebol. Bambang DJ/ HARIAN BANGSA.

Nganjuk, HARIAN BANGSA.net - Luapan sungai yang melintas di Kecamatan Prambon, tepatnya di Desa Mojoagung, mengalami jebol dan menerjang persawahan dan pemukiman warga.

Hujan deras yang turun selama satu jam berdampak pada jebolnya tanggul sepanjang 15 meter. Kondisi ini berdampak pada sawah dan rumah warga yang berada di bantaran sungai.

Agus Yudo Efendi, warga Desa Mojoagung menjelaskan, jebolnya tanggul sekitar pukul 18.30 WIB. Saat hujan masih turun meski tidak begitu deras lagi. "Saya terkejut tiba-tiba air di halaman meluap, hingga sampai teras", kara Agus, kepada Harian Bangsa, Kamis (4/2).

Karena pondasi rumah tinggi maka air tidak sampai masuk rumah, tapi yang lainnya sampai masuk ke dalan rumah warga. "Ketianggian air saat tanggul jebol mencapai satu meter," terangnya.

Meski saat ini air tersebut langsung surut hanya sebatas mata kaki, tetapi masih saja ada sawah warga yang terendam.

"Meski tidak ada kerugian dan tanggul yang jebol masih ditutup sementara, dan sewaktu bisa saja akan jebol. Saya selaku warga sekaligus ketua RT, minta supaya ada perbaikan dari pemerintah agar tanggul tidak jebol," pinta Agus.

Sementara, Kasi Mitigasi BPBD Kabupaten Nganjuk Bayu Pamono membenarkan bahwa tanggul Sungai Selapan, Desa Mojoagung, jebol dan merendam rumah warga. Sekitar 400 kepala keluarga (KK), mengalami dampak dari jebolnya tanggul tersebut di dua desa, yaitu Desa Mojoagung dan Desa Bandungan, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.

"Tadi saya dan anggota BPBD, TNI, Polri, dibantu warga, berbaur membuat tanggul sementara," kata Bayu.

Jebolnya tanggul ini sudah dilaporkan dan rencana akan dibuatkan batu beronjong untuk mengganti tumpukan karung pasir sebagai tanggul sementara.(bam/rd)