Ajak Ratusan Pelajar Bijak Gunakan Media Sosial

Di era sekarang, digitalisasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Ajak Ratusan Pelajar Bijak Gunakan Media Sosial
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara FGD di Gedung Balai Budaya kompleks Balai Pemuda, Surabaya, Selasa (28/11).

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Di era sekarang, digitalisasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Teknologi digital telah merevolusi berbagai aspek kehidupan. Namun teknologi juga memiliki dampak negatif begitu besar apabila tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan secara bijak.

Demikian disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Menatap Surabaya 5 Tahun ke Depan dan coaching clinic Literasi Digital dan Stop Bullying di Gedung Balai Budaya, Kompleks Balai Pemuda, Surabaya, Selasa (28/11).

Acara FGD yang diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Surabaya ini, diikuti para jurnalis dan praktisi pers. Hadir pula dalam kesempatan ini, ratusan pelajar dari sejumlah SMP Negeri di Kota Surabaya.

"Maka anak-anakku yang hadir hari ini, harus bisa membedakan, menggunakan dan memanfaatkan digitalisasi untuk kepentingan yang baik. Jangan sampai digitalisasi itu akhirnya menciptakan perpecahan di antara kita," kata Wali Kota Eri.

Misalnya, ia mencontohkan, digitalisasi dengan mudah membuat orang menjadi terkenal melalui platform media sosial (medsos). Di sana, masyarakat dengan mudah menemukan beragam konten. Tetapi, tidak semua konten yang diunggah itu adalah hal yang bersifat positif.  "Jadi anak-anakku semua, harus bisa memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang buruk," ujarnya.

Di sisi lain, Wali Kota Eri juga mengapresiasi peran SMSI Surabaya dalam menyelenggarakan FGD. Menurut dia, acara seperti ini akan semakin menambah pemahaman anak-anak khususnya para pelajar tentang bagaimana menghormati dan menghargai orang lain.

Di waktu yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Lutfil Hakim berpesan agar para pelajar dapat memilih dan memilah informasi yang beredar. Terlebih, di era media sosial, informasi dengan mudah didapatkan masyarakat.

"Ruang publik sudah sangat terkontaminasi, maka pilihlah sumber-sumber informasi dari media resmi, media mainstream. Sebab, media pers untuk mengonstruksi sebuah informasi berita maupun gambar ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," kata Lutfil Hakim.

Sementara Ketua SMSI Kota Surabaya Iskandar Pribowo menerangkan, ada berbagai isu tantangan Surabaya dalam 5 tahun ke depan yang dibahas dalam FGD tersebut. Di antaranya adalah persoalan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga transportasi.

"Surabaya harus mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut agar bisa menjadi kota yang lebih baik di masa depan," kata Iskandar Pribowo.(ari/rd)