Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau,  SIG Pabrik Tuban Gunakan PLTS 

Salah satu anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) turut mendukung inisiatif tersebut melalui penggunaan energi tenaga surya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan di Pabrik Tuban

Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau,  SIG Pabrik Tuban Gunakan PLTS 
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo (kanan) meninjau instalasi panel surya di atap gedung utama kantor SBI Pabrik Tuban, Jawa Timur. FOTO: ist.

Jakarta, HB.net - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) semakin gencar menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di seluruh area operasi perusahaan. Kebijakan ini sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Salah satu anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) turut mendukung inisiatif tersebut melalui penggunaan energi tenaga surya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan di Pabrik Tuban, Jawa Timur.

SBI menjalin kerja sama dengan PT Energi Mitra Indika Tenaga Surya, untuk memulai pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terhubung ke jaringan listrik yang ada (On-Grid Connected Rooftop PV System) pada sepuluh atap bangunan dengan kapasitas terpasang 6,39 MWp.

"Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk substitusi batubara pada proses produksi semen, peningkatan produk yang ramah lingkungan dan peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik dan energi termal, penggunaan energi tenaga surya ini juga merupakan wujud konkret komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan," ucap  ucap Direktur Utama SBI,  Lilik Unggul Raharjo di sela-sela peninjauan proyek konstruksi PLTS di Tuban.

Sementara itu, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, saat ini, konstruksi pemasangan panel surya sudah selesai dilakukan di salah satu bangunan, yaitu di gedung kantor utama Pabrik Tuban, dan dilanjutkan pemasangan di sembilan bangunan lainnya.

Proyek pemasangan PLTS Atap ini diharapkan rampung seluruhnya dan beroperasi pada kuartal III tahun 2024, untuk meningkatkan penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target SIG pada penurunan intensitas emisi GRK cakupan 2 sebesar 23,9% pada 2030 (baseline 2019) sebagaimana tertuang dalam Sustainability Road Map SIG.

SIG kata Vita Mahreyni,  juga tengah menjajaki inisiatif untuk penurunan intensitas emisi GRK cakupan 3, atau emisi yang berasal dari rantai pasok perusahaan yang ditimbulkan oleh sumber-sumber yang tidak secara langsung dimiliki atau dikendalikan oleh Perusahaan. (hud/ns)