Bank Mandiri Digitalisasi Pasar Tradisional di Surabaya

Pandemi Covid-19 secara tidak langsung ternyata mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia.

Bank Mandiri Digitalisasi Pasar Tradisional di Surabaya
Penandatanganan MoU Bank Mandiri dengan PD Pasar Surya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pandemi Covid-19 secara tidak langsung ternyata mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia. Hal ini terutama dipicu oleh perubahan perilaku dan aktivitas masyarakat yang juga diikuti dengan perkembangan model bisnis akibat adanya digitalisasi.

Tren pemanfaatan teknologi digital ini terlihat dari meningkatnya berbagai aktivitas secara daring di tengah masyarakat. Misalnya belanja online dan penggunaan layanan keuangan digital.

Pemanfaatan  teknologi digital telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang, yang diharapkan juga dapat menjangkau UMKM, khususnya  para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia.

Pada Senin (10/10) lalu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Bank Mandiri dengan Perusahaan Daerah Pasar Surya yang mencakup digitalisasi pasar, penyaluran kredit usaha untuk pedagang dan dukungan Corporate Social Responsibility untuk Lomba Pasar Pahlawan.

Regional CEO PT Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 Tri Nugroho menyampaikan bahwa dengan adanya kerja sama yang telah terjalin tersebut, diharapkan UMKM dan pedagang di pasar tradisional yang menjadi anggota PD Pasar Surya dapat meningkatkan kapasitasnya. “Sehingga bisa menjadi pedagang yang naik kelas dan memiliki daya saing tinggi,” jelasnya, Kamis (13/10).

Tri juga menambahkan, dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang akan jatuh pada tanggal 10 November 2022 ini, Bank Mandiri juga turut hadir dan berpartisipasi dalam rangka memberikan dukungan untuk Lomba Pasar Pahlawan. Kegiatan ini akan diikuti oleh 9 pasar yang tersebar di Surabaya. Di antaranya Pasar Baba’an, Pegirian, Jembatan Merah, Kupang Gunung,  Wonokitri, Pasar Kembang, Pucang, Gubeng Masjid, dan Kendang Sari.

Pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional saat ini perlu dikembangkan mengingat pentingnya peran pasar tradisional dalam pertumbuhan ekonomi. Sehingga nantinya pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern dengan cara memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli dalam bertransaksi.

Teknologi dan digitalisasi bukan hanya mempermudah kehidupan masyarakat, tetapi juga merubah tatanan masyarakat. Hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan oleh BI, Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang bertujuan untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar.

GNNT juga mampu meminimalisasi kendala dalam pembayaran tunai. Seperti uang tidak diterima karena lusuh, sobek, tidak layak edar dan meningkatkan efisiensi saat transaksi di mana masyarakat tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar.

Dengan demikian, dapat meningkatkan efektivitas transaksi dengan menghindari adanya kesalahan hitung atau human error. Pada gilirannya GNNT akan dapat mewujudkan ekosistem cashless society di lingkungan pasar di Surabaya.

Dengan adanya dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Kota Surabaya untuk berkunjung dan berbelanja di pasar tradisional.(rd)