Bupati Hendy Akui Bangga, Jember jadi Tuan Rumah GGP

Selain budaya, menjadi tuan rumah merupakan keuntungan tersendiri. Karena adanya event tentunya juga membawa dampak positif di sektor lainya salah satunya ekonomi.

Bupati Hendy Akui Bangga, Jember jadi Tuan Rumah GGP
Bupati Jember, Hendy Siswanto (kiri) menerima piagam penghargaan.

Jember, HB.net - Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku bangga atas terpilihnya Jember menjadi tuan rumah Galang Gerak Budaya (GGB) tapal kuda. Hal ini tentunya menimbulkan sisi positif diberbagai sektor terutama kelestarian Budaya Bumi Pandalungan. 

"Kegiatan ini menginspirasi kami dan juga wilayah Tapal Kuda untuk lebih gencar lagi menjaga dan melestarikan budaya,” ungkap Hendy, Senin (20/11/2023). 

Selain budaya, menjadi tuan rumah merupakan keuntungan tersendiri. Karena adanya event tentunya juga membawa dampak positif di sektor lainya salah satunya ekonomi. "Sebenarnya apapun eventnya ekonomi juga pasti meningkat, banyak acara otomatis para UMKM juga semakin banyak yang beli, jadi dampaknya menjadi tuan rumah luar biasa," ujarnya.   

Jember telah mengadakan sekitar 600 event sebagai wujud konkret strategi untuk terus melestarikan budaya, industri kreatif, dan ekonomi kerakyatan. “Sudah jadi kewajiban seluruh masyarakat seluruh wilayah Tapal Kuda, dan Indonesia mengawal Kegiatan seperti ini untuk kesejahteraan bagi semuanya,” tandasnya. 

 

Perlu diketahui, kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya memperkenalkan dan mengembangkan secara luas ragam seni, ritual, pengetahuan dan teknologi tradisional serta ekspresi kultural di wilayah Tapal Kuda. 

Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menyerahkan piagam penghargaan kepada 7 kontingen Kabupaten/Kota Tapalkuda yang terdiri dari Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Tak hanya itu, Kepala Desa Lojejer mendapat penghargaan apresiasi dari Kemendikbudristek sebagai Tokoh Pelestari Seni Budaya. (aji/yud/diy)