Bupati Jombang Menduga Aksi Protes Warga Setingan

Adanya insiden aksi protes warga yang terjadi saat kunjungan Bupati Jombang Mundjidah Wahab ke lokasi bencana banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, dinilai sebuah setingan.

Bupati Jombang Menduga Aksi Protes Warga Setingan
Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat dikonfirmasi wartawan di Pendapa Kabupaten. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Adanya insiden aksi protes warga yang terjadi saat kunjungan Bupati Jombang Mundjidah Wahab ke lokasi bencana banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, dinilai sebuah setingan.

Hal tersebut diungkapkan orang nomor satu di Kota Santri yang menganggap protes warga tersebut sebuah setingan. Pihaknya saat ini tengah memerintahkan camat Kesamben untuk memastikan identitas pria yang ngamuk saat dirinya meninjau banjir pada Rabu (13/1) kemarin.

“Saya belum pastikan dia warga penduduk situ apa bukan, karena saya belum melihat KTP-nya. Saya merintahkan Pak Camat untuk minta KTP-nya dulu. Hingga kini saya belum mengetahui pria tersebut warga Dusun Beluk yang terdampak banjir atau bukan,” ucapnya saat diwawancarai wartawan di Pendapa Kabupaten Jombang, Kamis (14/1).

Namun, bupati menduga, pria yang ngamuk saat ia melakukan kunjungan di lokasi banjir bukan warga setempat yang terdampak banjir. Dia menganggap aksi protes warga tersebut merupakan setingan yang bertujuan membuat gaduh.

“Kalau warga kita sendiri nggak ada yang begitu. Berarti karakternya nggak akhlakul karimah. Itu sudah terbaca Mas, setingan aja,” ujarnya.

Menurut, Mundjidah, aksi protes warga yang belum diketahui namanya itu dianggap tidak beretika. Dirinya berharap warga yang terdampak banjir agar menyampaikan keluhannya dengan cara yang baik melalui pemerintah setempat.

“Cara-cara protes yang dilakukan, etikanya tidak ada. Emboh lak mendem Mas, gak eroh (Gak tahu kalau mabuk Mas, ya gak tahu). Dengan cara seperti itu kan nggak manusiawi. Hal-hal seperti ini harus diwaspadai,” terangnya.

Sebelumnya, bupati Jombang datang mengunjungi warga terdampak banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben bersama forkopimda, Rabu (13/1) sekitat pukul 12.20 WIB. Rombongan ini mendatangi lokasi banjir di sebelah barat Dusun Beluk, untuk menyapa warga dan memberikan bantuan.

Ditengah bupati beserta rombongan bercakap dengan sejumlah warga terdampak banjir. Tiba-tiba datang seorang pria berbadan tinggi mengenakan kaus putih biru mengamuk di depan bupati dan rombongan tersebut.

Saat mengamuk, pria yang belum diketahui namanya itu mengatakan, kedatangan bupati dinilai percuma. Dirinya meminta bupati untuk turun ke warga yang berada di tengah-tengah Dusun Beluk. Bahkan, pria yang mengaku warga Dusun Beluk itu menantang Mundjidah untuk tinggal di lokasi banjir selama satu minggu. Kata-kata kasar pun ia lontarkan dihadapan bupati Jombang.

“Percuma mrene (percuma ke sin). Mlebuo nek wani (masuk saja kalau berani). Ayo mlebu, nginepo nang kene seminggu (ayo masuk, menginap di sini satu minggu),” umpatnya pada bupati Jombang di lokasi.(aan/rd)