Cegah Konflik Perguruan Silat, Muspida Jombang Rembug Bareng

Pemkab Jombang bersama polres, kejari, Kodim 0814, pengadilan negeri serta puluhan pengurus perguruan silat menggelar pertemuan.

Cegah Konflik Perguruan Silat, Muspida Jombang Rembug Bareng
Suasana rembug bareng di ruang Swagata, Pendapa Kabupaten Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Pemkab Jombang bersama polres, kejari, Kodim 0814, pengadilan negeri serta puluhan pengurus perguruan silat menggelar pertemuan. Hal itu guna menindaklanjuti adanya benturan konflik dilapangan antar perguruan silat.

Bertempat di ruang Swagata Pendapa Kabupaten Jombang, pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari perguruan silat Fajar Putih, Tapak Suci, Kumbang, Cempaka Putih, Perisai Diri, NH Perkasa, Perinas, Nurharias, Pagar Nusa, Belut Putih, Pendawa, Rajawali Sakti, PSH Winongo, Cipta Sejati, Gasmi, Cakar Harimau, PSHT, Nagaruyung, Perisai Hitam, dan IKSPI.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Jombang Purwanto mengatakan, acara dilaksanakan merespon adanya konflik horizontal yang ditimbulkan oleh oknum perguruan silat. "Kalau kami dari forkopimda tidak segera merespon, ini akan menjadi sesuatu yang liar," ujarnya usai acara pertemuan, Rabu (11/1).

Dari pertemuan itu, disepakati agar semua pihak menjaga kondusivitas Jombang, menciptakan kerukunan, dan perdamaian. "Mulai dari pengurus, anggota sampai ke akar-akarnya," tutur Purwanto.

Sementara, Kapolres Jombang AKBP Moch Nurhidayat mengatakan, pihak kepolisian sudah ada kesepakatan untuk memastikan perizinan kegiatan, pengamanan tempat, dan waktu kegiatan. Termasuk pengamanan rute perjalanan, pihaknya juga koordinasi dengan jajaran setempat.

"Tindakan tegas terukur akan dilakukan. Termasuk tembak di tempat jika melakukan perlawanan. Kami sampaikan kepada oknum-oknum tertentu jangan pernah buat provokasi di Kabupaten Jombang yang sudah kondusif," tegasnya.

Dikatakan kapolres, pihaknya tidak segan untuk semua pihak yang mencoba melakukan provokasi, akan ada tindakan tegas. Termasuk provokasi melalui media sosial.  "Kami antisipasi dengan lakukan patroli cyber, berkoordinasi dengan Kominfo. Kami akan lakukan counter opini jika infonya tidak benar, akan kami tindak lanjuti jika benar," pungkasnya.(aan/rd)