Dinsos P3A Kota Mojokerto Gelar Rakor Pencegahan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Dalam rangka untuk pencegahan maupun penanggulangan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar rapat koordinasi (rakor).

Dinsos P3A Kota Mojokerto Gelar Rakor Pencegahan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Kepala Dinas Sosial P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar membuka rakor dan memberikan sambutan.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Dalam rangka untuk pencegahan maupun penanggulangan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektor pencegahan perempuan dan anak di Aula Serba Guna Dinsos P3A, Rabu (25/10).

Dinsos P3A Kota Mojokerto mendatangkan para narasumber, di antaranya Budiyati dari Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Jawa Timur dan Kholil Askohar  dari Lembaga Bantuan Hukum Mojokerto. Mereka, sesuai bidangnya masing masing memberikan arahan maupun sosialisasi mengenai pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada para peserta rakor lintas sektor.

"Kami sangat proaktif mendukung segala upaya Ibu Wali Kota untuk melakukan berbagai pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat dan terarah dengan melibatkan berbagai lembaga dan elemen masyarakat,” jelas Kepala Dinas Sosial P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar.

Sebab, lanjutnya, perempuan dan anak merupakan pihak yang sangat rentan terhadap tindak kekerasan. Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan dalam mengatasi masalah ini.

Choirul Anwar juga menyampaikan, rakor ini digelar untuk mengedukasi dan memberikan informasi cara penanganan kepada masyarakat tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah ini. Disamping itu, kegiatan rakor lintas sektor tersebut nantinya dapat  memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-hak perempuan dan anak.

Salah satunya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender. Seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan. Kota Mojokerto terus berupaya  meningkatkan kesetaraan gender di semua sektor pembangunan. Hal ini didukung dengan adanya peningkatan indeks pembangunan gender.

"Kami juga sengaja menggandeng media massa sebagai mitra pemerintah dalam mempromosikan dan menyosialisasikan kepada masyarakat luas tentang pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak, serta perlindungan khusus kepada anak yang ada diseluruh Kota Mojokerto,” jelasnya.

Untuk Indeks Pemberdayaan Gender Kota Mojokerto tahun 2019 IPG 71,51, dan pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 70,68. Sedangkan tahun 2022 naik menjadi 72,34. Untuk IDG Provinsi Jawa Timur tahun 2022 mencapai 74,42. Ini menunjukkan bahwa IDG Kota Mojokerto masih dibawah rata rata IDG Jawa Timur.(ris/rd)