Fenomena Meninggal Saat PPKM Dipertanyakan

Entah fenomena apa yang sedang terjadi, pagebluk atau hanya suratan takdir kematian. Belum genap sebulan ini, ada 10 warga meninggal secara bergiliran. Sehingga, meski kegiatan pengajian setiap malam jumat diliburkan, tetapi pengajian tahlilan untuk mendoakan arwah setiap hari digelar di rumah duka.

Fenomena Meninggal Saat PPKM Dipertanyakan
Peti mati warga Banyuwangi.
Fenomena Meninggal Saat PPKM Dipertanyakan

Banyuwangi, HB.net - Beberapa warga Kelurahan Lateng, Banyuwangi miris dengan terus bertambahnya kematian warga dilingkungan tersebut.  Di masa penerapan PPKM karena adanya pandemi Covid-19, kabar duka silih berganti disiarkan melalui corong masjid atau musolah-musolah.

Entah fenomena apa yang sedang terjadi, pagebluk atau hanya suratan takdir kematian. Belum genap sebulan ini, ada 10 warga meninggal secara bergiliran. Sehingga, meski kegiatan pengajian setiap malam jumat diliburkan, tetapi pengajian tahlilan untuk mendoakan arwah setiap hari digelar di rumah duka.

"Sebulan ini ada 10 orang yang meninggal di lingkungan kami yang terdiri kurang lebih 350 KK," kata Ketua RW setempat yang tak mau disebut namanya, Rabu (11/8).

Ia menegaskan, mereka yang meninggal tersebut dikarenakan sakit dan rata-rata telah berumur tua. "Warga yang meninggal di lingkungan kami karena sakit bukan karena Covid," tegasnya.

Bahkan fenomena kematian yang tak biasa ini, membuat salah seorang warganya berseloroh saat menghadiri pengajian Tahlilan enam harinya warga yang ke-9 di lingkungannya. "Habis ini siapa lagi yang akan meninggal," tanyanya.

Dan keesokan harinya, kembali kabar duka warga yang ke-10 disiarkan melalui corong masjid setempat. Wallahu a'lam. (guh/diy)