Jalan Raya Balongbendo-Jombang Jadi Jeglongan Sewu

Jalan Raya Balongbendo-Jombang Jadi Jeglongan Sewu
Kondisi Jalan Raya Balongbendo-Jombang rusak parah. Warga bahkan memberikan tanda untuk mengurangi angka laka lantas.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Jalan Raya Surabaya-Jombang rusak parah. Kerusakan jalan nasional tersebut hampir merata terjadi di ruas jalan mulai By Pass Balongbendo-Jombang. Ironisnya, langkah perbaikan jalan yang dilakukan pihak Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII PUPR, terkesan lambat dan asal-asalan.

Organisasi pemerintah yang bertanggung jawab mengurus jalan itu hanya menutup sejumlah titik dan mengabaikan titik yang lain. Padahal, lubang jalan bertebaran hampir merata dibanyak ruas. Tak hanya memperlihatkan lubang mengangga dengan diameter bervariasi, kedalaman lubang jalan bahkan ada yang menyentuh hingga sekitar 12 cm. Sangat dalam. 

Tak pelak korban lubang jalan terus berjatuhan. Terutama, pengendara roda dua. Pada malam hari atau kala hujan turun dapat dipastikan jumlah korban dapat bertambah berkali lipat.

"Ditambal sudah 2 hari rusak lagi. Ditambal rusak lagi. Saya tidak tahu yang dipakai untuk nambel itu aspal terbuat dari apa, karena saya tidak paham dengan aspal," cuit Asfan, aktivis penggiat lantas di medsos.

Menurutnya, jalan raya Balongbendo terus memakan korban. Ia meng-upload sejumlah foto laka lantas."Itu sebagian luka foto korban kemarin. Entah kapan jalan raya di Balongbendo diperbaiki dengan sebenar-benarnya. Mohon untuk dinas terkait yang bertanggung jawab diperbaiki dengan sebenar-benarnya. Jangan nembel seperti ini karena percuma 2 hari saja sudah rusak lagi, " tandasnya.

Unggahan ini mendapatkan banyak komentar." Bener bos aq kmrin plng kampung balongbendo parah parah pol hati2. Bnyak kecelakaan, " tutur akun Ufali.

Komen lainnya datang dari akun Wahyu Ludiarto." Mnrut kulo rusak2 di tmbel....saget ndugi pas ngrjkn aspale kurang n gorengne aspale kurang Mateng mkne mbotn ceket nmpleke.....sng ke dua ndugi tektur tanahe sng gerak dadine aspale cpt rusak....soale musim udan aspal sng kirang sae kengeng bnyu lngsng ambyar....niku pnglmn dugi Abah kulo biyen nmbel2i dalan aspal....Kulo Niko wingi liwat ngh parah dalane...., " cetusnya.

Minimnya tindakan dari PUPR tak pelak membuat warga bergerak. Sejumlah warga berinisiatif mengurangi kejadian laka lantas dengan memberi tanda berupa cat putih di sekitar lubang.

"Hanya penanda yang bisa kami berikan berupa  peringatan tanda bahaya jalan yang berlubang. Semoga bsa menetralisir terjadinya laka terutama pengendara roda 2, " ucap Agussang CBmomo.

Tak hanya memberi tanda cat, warga lainnya menutup lubang-lubang itu dengan tanah liat.

Sementara itu, pihak Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII PUPR tak ada yang memberi keterangan pers terkait kondisi jalan tersebut. Ketika ditemui, staf instansi tersebut mengatakan jika saat ini terjadi pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK) di instansi tersebut. "Sekarang lagi ganti PPK. Mangkane penanganan kerusakan jalan lambat," kata staf tersebut.

Ia juga memberikan nama staf yang ditunjuk untuk memberi keterangan pers. Namun Dewi Indrawati staf tersebut tidak memberikan keterangan apapun ketika dihubungi lewat WA. Ia hanya mengatakan menyampaikan persoalan ini ke atasannya.(yep/rd)